London, MINA – Sebanyak 25 anggota parlemen dari berbagai partai di Inggris mengangkat spanduk yang menyerukan penghentian penjualan senjata ke Israel dalam sebuah aksi protes di depan gedung parlemen di ibu kota London.
Aksi yang digelar pada Senin (16/12) itu berlangsung setelah sebuah petisi yang menuntut larangan penjualan senjata ke Israel melampaui 100.000 tanda tangan, sehingga harus dibahas dalam sesi parlemen. Mengutip Anadolu, Selasa (17/12).
Menjelang sesi parlemen untuk membahas petisi tersebut, para anggota parlemen Inggris menyerukan penghentian penuh penjualan senjata ke Tel Aviv dan penerapan embargo total.
Diketahui bahwa Inggris sebelumnya telah menangguhkan 30 dari 350 lisensi penjualan senjata ke Israel.
Baca Juga: Vanuatu Alami Kerusakan Parah Imbas Gempa Magnitudo 7,4
Namun, embargo sebagian tersebut tidak mencakup komponen buatan Inggris yang digunakan dalam jet tempur F-35 milik Israel. Jet-jet ini menyumbang sekitar 15% dari pesawat yang digunakan Israel untuk membombardir Gaza. Komponen ini adalah salah satu peralatan paling penting yang dipasok Inggris ke militer Israel.
Pada 2 September lalu, Menteri Luar Negeri David Lammy mengumumkan bahwa negaranya akan menangguhkan sebagian penjualan senjata ke Israel, dengan menunda sekitar 30 dari 350 lisensi terkait.
Sementara itu, Menteri Pertahanan John Healey menyatakan bahwa keputusan negaranya untuk menangguhkan 30 lisensi ekspor senjata ke Israel tidak akan mengubah dukungan Inggris terhadap hak Tel Aviv untuk membela diri, menurut klaimnya.
Keputusan Inggris untuk memberlakukan embargo sebagian ini mendapat kritik dari organisasi hak asasi manusia internasional dan lembaga non-pemerintah, yang menilainya sebagai langkah tidak memadai dan datang terlambat. Mereka mendesak agar pasokan senjata ke Israel dihentikan sepenuhnya.[]
Baca Juga: Tiongkok Serukan Pembebasan Aset Afghanistan yang Dibekukan
Mi’raj News Agency (MINA)