![Anggota <a href=](http://mirajnews.com/id/wp-content/uploads/sites/3/2014/08/haneen-Z-festival-Hassan-Shaalan-300x164.jpg)
Knesset
Haneen Zoabi (tengah) bersama anggota Knesset lainnya yang menghadiri festival "kemenangan Gaza" pada Jum'at (29/8). Foto: Hassan Shaalan" width="300" height="164" /> Anggota Knesset Haneen Zoabi (tengah) bersama anggota Knesset lainnya yang menghadiri festival “kemenangan Gaza” pada Jum’at (29/8). Foto: Hassan ShaalanTepi Barat, 4 Dzulqo’dah 1435/30 Agustus 2014 (MINA) – Anggota parlemen Knesset Israel keturunan Arab, Haneen Zoabi, bersama koleganya dan ribuan rakyat Palestina menghadiri perayaan kemenangan Gaza terbaru melawan Israel pada Jum’at malam lalu di Tepi Barat yang diduduki.
Bendera Palestina menghiasi daerah tempat pertemuan berlangsung, dibarengi spanduk yang berisi berbagai tulisan dukungan kemenangan Palestina atas gencatan senjata terbaru yang disepakati pada Selasa lalu, harian Israel YnetNews melaporkan.
Beberapa tulisan yang menonjol diantaranya, “Kami akan mendukung tuntutan Gaza,” dan “Kemenangan Gaza adalah Liburan Kami.”
“Oposisi Palestina dan seluruh fraksi di Gaza telah mengalahkan tujuan militer dan politik Israel yang sudah mereka tetapkan sendiri,” kata Zoabi yang menghadiri acara dengan antusias.
Baca Juga: Oxfam Peringatkan Bantuan ke Gaza Masih Jauh dari Cukup untuk Penuhi Kebutuhan Mendesak
Acara ini diselenggarakan oleh Komite Tindak Lanjut Warga Arab Israel.
Selain Zoabi, anggota Knesset Arab lainnya juga ikut ambil bagian dalam acara bersama para pemimpin dari dua gerakan Islam lainnya.
“Perjuangan rakyat kita menggagalkan semua tujuan (Israel), dan itulah hasil dari perang ini,” kata Zoabi, menambahkan, “Ini pelajaran, dan Israel harus mengerti , tidak ada kekuatan militer yang dapat mengalahkan orang-orang yang ingin hidup.”
Festival ini dimulai dengan mengheningkan cipta para peserta festival yang hadir untuk mendo’akan ratusan ribu warga yang jadi korban serangan Israel terbaru ke Gaza.
Baca Juga: Hamas Tegaskan Pasukan AS Tak Boleh Masuk Gaza
“Kami ingin hidup dan Israel memiliki dua juta orang di bawah pengepungan,” kata Zoabi.
“Mereka (Israel) berpikir bahwa melalui kekuatan militer bisa mematahkan kehendak (untuk hidup) tetapi mereka tidak. Sebuah solusi politik yang didasarkan pada hak-hak dan kebebasan yang mampu mematahkan pengepungan penjajah,” tegasnya.(T/R04/K09)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Israel Mulai Tarik Pasukannya dari Koridor Netzarim Gaza