Newcastle, 16 Rabi’ul Akhir 1436/6 Februari 2015 (MINA) – Kelompok protes kontroversial Pegida yang mengklaim melawan “Islamisasi di Barat”, telah mengumumkan rencana kampanye pertama di Inggris pada 28 Februari, memicu kecaman dari politisi dan aktivis anti-fasis.
“Pegida, seperti EDL (English Defence League) dan semua orang yang mencoba menjajakan pesan kebencian, mereka tidak akan memiliki tempat di Newcastle,” kata Anggota Parlemen Newcastle dari Partai Buruh, Chi Onwurah kepada Guardian.
“Saya lahir dan dibesarkan di Newcastle. Ini adalah kota komunitas yang kuat serta kami menghargai keberagaman dan nilai-nilai kebersamaan,” katanya, On Islam melaporkan yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Jumat.
Menurut Onwurah, ada orang-orang yang mencoba mengeksploitasi ketegangan antara masyarakat, ada peningkatan anti-semitisme dan peningkatan Islamofobia di kota itu.
Baca Juga: Diplomat Rusia: Assad dan Keluarga Ada di Moskow
Dalam posting an di akun Facebook-nya, kelompok Pegida yang meniru Pegida di Jerman mengumumkan: “Pegida Inggris menggelar aksi pertamanya di Newcastle. Semua dipersilakan untuk hadir. Mari kita menunjukkan kepada Islam kita tidak menunjukkan rasa takut”.
Warga menyatakan kekhawatirannya jika kelompok itu berusaha menciptakan ketegangan setelah terjadinya serangan di Paris oleh kelompok bersenjata Al-Qaeda bulan lalu.
Ketakutan itu dikonfirmasi oleh Onwurah yang mengatakan, terjadi peningkatan Islamophobia dan komentar anti-Semit di media sosial baru-baru ini.
“Kami telah melihat pawai EDL yang terorganisir, Front Nasional dan BNP sebelumnya, mereka akan menarik sekelompok orang. Tapi ada jauh lebih banyak orang yang melawan jenis kebencian,” kata Onwurah.
Baca Juga: Penulis Inggris Penentang Holocaust Kini Kritik Genosida Israel di Gaza
Di tengah meningkatnya penentangan terhadap rencana pawai itu, anggota dewan Newcastle Dipu Ahan, telah menulis pesan kepada Kepala Polisi dan Komisaris Bidang Kriminal Kepolisian Northumbria, meminta agar protes itu dilarang.
“Hal semacam ini memungkinkan orang-orang untuk memberitakan kebencian dan menciptakan rasa takut,” katanya kepada Chronicle Live, Kamis.
“Ini adalah kota kami dan kami tidak memiliki masalah dengan ekstrimisme Islam. Komunitas Muslim selalu bekerja dengan baik bersama polisi. Kelompok Kanan berpikir mereka bisa datang ke kota dan menargetkan kami,” ujarnya. (T/P001)
Baca Juga: Polandia Komitmen Laksanakan Perintah Penangkapan Netanyahu
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)