Sana’a, MINA – Anggota parlemen dari Kongregasi Reformasi Yaman (Al-Islah), sebuah partai politik Yaman, menyatakan, Uni Emirat Arab (UEA) telah mulai membangun dua kamp militer di Pulau Socotra, milik Yaman.
Al-Islah, dan beberapa anggota parlemen independen mengirim surat kepada Perdana Menteri Maeen Abdulmalik Saeed untuk memperingatkan tindakan UEA tersebut. Anadolu Agency melaporkan, Selasa (8/9).
Mereka juga mengklaim, beberapa perwira militer UEA telah melakukan perjalanan ke pulau itu tanpa paspor atau visa. Negara Teluk itu juga telah membangun delapan menara pemancar di sana.
Pulau Socotra menghadap ke Selat Bab al-Mandab yang strategis, rute pelayaran utama yang menghubungkan Laut Merah ke Teluk Aden dan Laut Arab.
Baca Juga: Joe Biden Marah, AS Tolak Surat Penangkapan Netanyahu
Pada Jumat (5/9), South Front, situs web Amerika yang mengkhususkan diri dalam penelitian militer dan strategis, melaporkan kedatangan delegasi Emirat-Israel ke pulau yang terletak di Samudra Hindia itu.
Situs web tersebut mengatakan UEA dan Israel bermaksud untuk membangun fasilitas militer dan intelijen di Socotra.
Pada bulan Juni, pasukan yang berafiliasi dengan Dewan Transisi Selatan (STC) yang memisahkan diri, mengambil alih provinsi Socotra dalam sebuah tindakan yang digambarkan oleh pemerintah Yaman pada saat itu sebagai “kudeta melawan legitimasi.”
Pemerintah Yaman menuduh UEA, mitra regional utama Arab Saudi dalam koalisi militer, mendukung STC untuk melayani kepentingannya di Yaman. Sebuah tuduhan yang dibantah oleh Abu Dhabi. (T/RS2/P1)
Baca Juga: Inggris Hormati Putusan ICC, Belanda Siap Tangkap Netanyahu
Mi’raj News Agency (MINA)