Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Angka Pengangguran Global Meningkat Akibat Perlambatan Ekonomi

Syauqi S - Jumat, 13 Januari 2017 - 21:10 WIB

Jumat, 13 Januari 2017 - 21:10 WIB

431 Views ㅤ

Foto ilustrasi: www.un.org

 

Jenewa, Swiss, 14 Rabi’ul Akhir 1438/13 Januari 2017 (MINA) – Laporan tahunan World Employment Social Outlook 2017 yang dirilis Organisasi Buruh Internasional PBB (ILO), Kamis (12/1), menunjukkan tingkat pengangguran global diprediksi meningkat tahun ini disebabkan pertumbuhan ekonomi yang lambat.

Faktor penyebab lainnya adalah ketidakpastian politik dan ekonomi dan rendahnya investasi. Semua faktor itu juga ikut memperburuk ketimpangan sosial sepanjang 2017, laman un.org melaporkan yang dikutip MINA.

“Kita menghadapi tantangan kembar yakni memperbaiki kerusakan yang disebabkan oleh krisis ekonomi global dan sosial dan menciptakan lapangan kerja berkualitas bagi puluhan juta pendatang pasar tenaga kerja baru setiap tahun,” kata Direktur Jenderal ILO, Guy Ryder.

Baca Juga: Ribuan Warga Inggris Demo Kecam Genosida Israel

ILO mengungkapkan akibat kegagalan menciptakan lapangan pekerjaan, angka pengangguran global diperkirakan meningkat 3,4 juta pada tahun 2017, menjadi total 201 juta.

Pengangguran meningkat di negara-negara berkembang besar, terutama yang bergantung pada ekspor-ekspor komoditi seperti Rusia, Afrika Selatan, dan Brasil.

Globalisasi dan liberalisasi perdagangan semakin dipertanyakan, dan niat-niat Presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Donald Trump disebut menyebabkan ‘ketidakpastian besar’, menurut laporan itu seperti dikutip VOA.

Angka pengangguran jangka panjang masih tetap tinggi di Eropa, Kanada, dan Amerika Serikat, menurut laporan tersebut. Selain itu, kerusuhan sosial dan kurangnya upah yang memadai membuat para pencari kerja bermigrasi dari negara-negara berkembang.

Baca Juga: Warga Palestina Mulai Kembali ke Yarmouk Suriah

Kawasan Amerika Latin dan Karibia masih menderita karena resesi-resesi baru-baru ini, sementara Afrika sub-Sahara ada di tengah tingkat pertumbuhan terendah dalam lebih dari dua dekade, menurut laporan tersebut.

Tingkat pengangguran Amerika Latin akan meningkat 0,3% tahun 2017 menjadi 8,4% , sebagian besar karena pelambatan di Brazil, ekonomi terbesar di benua itu, kata laporan itu.

Selain itu, angka 1,4 miliar orang yang bekerja dalam kondisi kerja yang rentan tidak diperkirakan akan menurun. Angka itu merupakan 42% dari seluruh tenaga kerja untuk 2017.

“Pertumbuhan ekonomi terus mengecewakan dan underperform – baik dari segi tingkat dan derajat inklusi. Itu melukiskan gambaran mengkhawatirkan bagi perekonomian global dan kemampuannya untuk menghasilkan lapangan kerja yang cukup,” kata Ryder. (R11/P1)

Baca Juga: [POPULER MINA] Runtuhnya Bashar Assad dan Perebutan Wilayah Suriah oleh Israel

Miraj Islamic News Agency (MINA)

 

Baca Juga: Wabah Kolera Landa Sudan Selatan, 60 Orang Tewas

Rekomendasi untuk Anda

Eropa