Angkatan Laut India Ikut Latihan Bersama dengan Iran, Rusia dan China

New Delhi, MINA – Angkatan Laut India ikut bergabung dalam latihan bersama dengan angkatan laut  Iran, Rusia dan Cina di Samudera Hindia Utara mulai Selasa (16/2).

Kepala Staf Angkatan Laut Iran Laksamana Muda Hossein Khanzadi memuji India sebagai “salah satu kekuatan angkatan laut yang kuat di wilayah tersebut.”

Khanzadi mengatakan Cina, yang juga mengambil bagian dalam latihan angkatan laut bersama dengan Iran dan Rusia pada Desember 2019, akan bergabung dengan manuver setelah perayaan Tahun Baru China. Anadolu Agency melaporkan, Rabu (17/2).

Dia mengatakan tujuan dari latihan itu adalah untuk “memastikan keamanan kolektif di wilayah itu dan di Samudra Hindia bagian utara.”

Amir Gholamreza Tahani, juru bicara latihan bersama, mengatakan fleksibilitas manuver memudahkan negara-negara kawasan mengikuti latihan.

Selain pasukan angkatan laut Moskow dan Teheran, unit penerbangan tentara Iran dan Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC) juga mengambil bagian dalam latihan yang disebut Latihan Gabungan Sabuk Keamanan Maritim Iran-Rusia.

Tahani mengatakan, kerja sama antara Teheran dan Moskow bertujuan untuk “mengamankan perdagangan maritim” dan “memerangi pembajakan dan terorisme maritim.”

Dia mengatakan Moskow mengirim kapal perusak, kapal perang logistik dan helikopter untuk latihan yang dilakukan di daerah yang membentang sepanjang 17.000 kilometer (10.501 mil) di Samudra Hindia Utara.

Latihan taktis yang dilakukan termasuk menyelamatkan kapal yang rusak, membebaskan kapal yang diserang, menembak target yang tepat dan menembak target udara.

Peserta juga berupaya untuk bertukar informasi tentang operasi penyelamatan maritim dan berbagi pengalaman operasional dan taktis dalam keamanan maritim.

Ini adalah latihan militer gabungan terbesar kedua antara Moskow dan Teheran sejak Desember 2019 ketika kedua negara, bersama dengan Cina, mengadakan latihan angkatan laut selama empat hari di Iran tenggara.

Kerja sama militer yang berkembang antara Iran dan Rusia terjadi pada saat yang sensitif antara Teheran dan Washington yang menemui jalan buntu terkait kesepakatan nuklir 2015.

Ketegangan antara kedua negara terus membara dengan kedua belah pihak meningkatkan kehadiran militer di Teluk Persia, dekat dengan perairan teritorial Iran. (T/RS2/P2)

Mi’raj News Agency (MINA)

Wartawan: Ali Farkhan Tsani

Editor: Ismet Rauf

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.