Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

ANGKATAN PERTAHANAN AUSTRALIA REKRUT ULAMA MUSLIM

Nidiya Fitriyah - Kamis, 5 Maret 2015 - 19:01 WIB

Kamis, 5 Maret 2015 - 19:01 WIB

440 Views ㅤ

Foto: Alex Ellinghausen
Foto:  Alex Ellinghausen

Asisten Menteri Pertahanan, Stuart Robert. (Foto: Alex Ellinghausen)

Sydney, 14 Jumadil Awwal 1436/5 Maret 2015 (MINA) – Pasukan Pertahanan Australia untuk pertama kalinya mendorong agar merekut ulama Muslim bergabung di Kementerian Pertahanan.

Asisten Menteri Pertahanan, Stuart Robert mengatakan, ia meminta pasukan pertahanan untuk merekrut lebih banyak lagi tenaga kerja yang berlatar belakang dan bahasa yang beragam. The Sydney Morning Herald ang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA) melaporkan, Kamis (5/3).

Hal ini karena diperlukannya seorang pemimpin Agama Islam, untuk melayani komite penasihat agama di Angkatan Pertahanan Australia (ADF), yang memberikan nasihat kepada anggotanya.

“Saya telah meminta Departemen Pertahanan untuk bergerak secepat mungkin agar mengidentifikasi dan membagi waktu yang tepat supaya ulama Muslim yang sekaligus menjadi Imam di sana segera bekerja di komite penasihat agama dan memastikan 96 anggota ADF mendapatkan Imam, sebagai perwakilan yang tepat,” kata Robert dalam pidato kepada parlemen.

Baca Juga: Kota New Delhi Diselimuti Asap Beracun, Sekolah Diliburkan

Robert mengatakan, kemajuan keragaman budaya di dalam ADF harus segera ditindak lanjuti.

“Pertumbuhan tenaga kerja budaya dan bahasa yang beragam akan mewakili perubahan wajah Australia menjadi lebih Modern, tidak bergerak lambat.” kata Robert.

Robert menekankan ini bukan rekayasa sosial, melainkan sangat penting bagi ADF dalam mempertahankan kekuatan tempur yang lebih baik.

Ia menambahkan, hal tersebut akan membantu Departemen Pertahanan terlibat dengan negara di kawasan Asia-Pasifik, serta mitra luar negeri seperti PBB dan NATO yang juga terlibat dalam operasi seperti pemeliharaan perdamaian dan bencana alam.

Baca Juga: Ratusan Ribu Orang Mengungsi saat Topan Super Man-yi Menuju Filipina

“Sebagai operasi militer modern yang berkembang, akan ada kebutuhan yang lebih besar untuk melakukan interaksi, karena adanya pemahaman dan budaya yang berbeda,” kata Robert.

Departemen Pertahanan sebelumnya telah berhasil menjadi salah satu pembicara dalam operasi dan latihan di Ukraina, Cina dan Jepang.(T/P008/R11)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: Filipina Kembali Dihantam Badai

Rekomendasi untuk Anda