Eilat, MINA – Israel melakukan latihan perang angkatan udara terbesar bersama tujuh negara sahabat dari luar Timur Tengah, mulai Kamis (16/11) yang akan berlangsung selama 11 hari.
Latihan militer yang dinamai Blue Flag itu adalah latihan udara terbesar yang pernah dilakukan oleh Pasukan Pertahanan Israel (IDF). .
Militer negara itu menyatakan, pilot-pilot Israel terbang bersama rekan-rekan dari India, Amerika Serikat, Yunani, Polandia, Perancis, Italia dan Jerman. Mereka mengambil bagian dalam latihan pertempuran udara di selatan Israel.
Sebanyak 1.200 orang, termasuk komandan dan tenaga teknis, ikut serta dalam latihan yang berbasis di pangkalan israel/">Angkatan Udara Israel Ovia di utara Eilat.
Baca Juga: Tentara Israel Cemas Jumlah Kematian Prajurit Brigade Golani Terus Meningkat
Dalam pernyataan IDF, Komandan Pasukan Udara Israel (IAF) Mayjen Amikam Norkin mengatakan, latihan tersebut bertujuan mempersiapkan militer untuk operasi di wilayah rawan konflik sejalan dengan terjadinya perubahan lanskap politik di kawasan.
“Negara-negara di Timur Tengah terus berubah, dengan aktor baru dan organisasi baru, dan kita perlu memahami bagaimana menghadapi masing-masing dari mereka,” kata Mayjen Norkin. Demikian Times of Israel memberitakannya yang dikutip MINA.
Ini adalah ketiga kalinya Israel mengadakan latihan Blue Flag yang pertama kali diadakan pada 2013 dan terus berlangsung lebih besar.
Ini adalah pertama kali bagi Angkatan Udara India, Jerman dan Perancis, ikut latihan bersama ini, sementara Polandia, Yunani, Italia dan Amerika Serikat telah berpartisipasi dalam latihan sebelumnya. (T/RI-1P1)
Baca Juga: Anakku Harap Roket Datang Membawanya ke Bulan, tapi Roket Justru Mencabiknya
Mi’raj News Agency (MINA)