Jakarta, 17 Jumadil Awwal 1438/14 Februari 2017 (MINA) – Kementerian Perhubungan telah meresmikan angkutan permukiman di Jabodetabek atau yang disebut Jabodetabek Residence Connexion (JR Connexion) di Pademangan, Jakarta Utara, Selasa (14/2). Angkutan tersebut diharapkan bisa untuk mengurangi penggunaan kendaraan pribadi dan mengurangi kemacetan jalan di daerah penyangga menuju ibukota.
“Kelebihan JR Connexion dibandingkan feeder bus yang sudah ada selama ini diantaranya adalah jadwal yang pasti dan tempat pemberhatian hanya di maksimal 3 titik sehingga waktu tempuh menjadi lebih pendek. Selain itu, sistem pembayaran JR Connexion juga bisa cashless,” ujar Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi saat peluncuran di Jakarta, (Selasa (14/2).
Berdasarkan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 32 Tahun 2016, Angkutan Permukiman merupakan pelayanan angkutan tidak dalam trayek yang melayani dari kawasan permukiman ke beberapa titik tujuan pusat kegiatan. Untuk wilayah Jabodetabek, angkutan permukiman melayani pergerakan warga dari kawasan permukiman di wilayah Bodetabek ke beberapa pusat kegiatan di Jakarta seperti kawasan perkantoran, perdagangan dan perbelanjaan.
Budi berpesan agar layanan ini harus dikelola dengan baik karena ini merupakan pertemuan antara fasilitas yang disediakan pemerintah melalui kerjasama dengan pengembang dan operator bus dan kebutuhan masyarakat agar uang pemerintah bisa digunakan untuk membangun LRT dan MRT yang akan selesai pada 2019. “Saya juga mendorong agar angkutan permukiman ini ikut dikembangkan di kota besar lainnya seperti Surabaya, Bandung, dan Yogyakarta,” ujarnya.
Baca Juga: Meriahkan BSP, LDF Al-Kautsar Unimal Gelar Diskusi Global Leadership
Ia menambahkan,pada masa uji coba ini, terdapat 100 bus yang sedang mengusulkan izin ke Kepala Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) namun permintaan dari para pengembang sudah banyak. Oleh karena itu, Ia juga menghimbau para pengembang untuk mengembangkan angkutan permukiman.
“Ini merupakan layanan transportasi kepada masyarakat menuju pusat kegiatan sehingga tidak ada yang perlu dipertentangkan dan tidak perlu ada persaingan dengan moda transportasi lainnya,” tutup Budi. (L/R08/P02)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Enam Relawan UAR Korwil NTT Lulus Pelatihan Water Rescue