Anies Baswedan Luncurkan Buku Biografi Mohammad Natsir di IIBF 2019

Jakarta, MINA – karya penulis Lukman Hakiem yang berjudul ‘Muhammad Natsir: Kepribadian, Pemikiran Perjuangan’, secara resmi diluncurkan oleh Gubernur DKI Anies Baswedan dalam pameran Buku Internasional Indonesia (IIBF) 2019, di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Sabtu (7/9).

“Dengan mengucap Bismillahirrahmanirrahim, maka buku Biografi Mohammad Natsir secara resmi diluncurkan,” ujar Anies saat meresmikan peluncuran buku tersebut.

Anies mengatakan, bersyukur dapat menjadi saksi peluncuran buku Biografi Mohammad Natsir, seorang tokoh ulama, politisi dan pejuang kemerdekaan.

“Pertama kita mulai dengan bersyukur, Alhamdulillah kita jadi saksi diluncurkannya sebuah Buku Biografi Mohammad Natsir. Terimakasih kepada penerbit Al-Kautsar dan penulis,” katanya.

Anies mengungkapkan, biografi penting untuk dibaca, karena menurutnya ada begitu banyak hikmah yang tersimpan dalam biografi perjalanan tokoh-tokoh besar dunia.

“Mari kita beli, karena dengan begitulah penulis bisa lebih banyak menulis dan penerbitnya bisa lebih banyak memproduksi,” ujarnya.

Sementara itu, penulis Buku Biografi Mohammad Natsir, Lukman Hakiem dalam sambutannya banyak menceritakan kenangannya dengan M. Natsir dan awal mula penulisan buku biografi tersebut.

Peluncuran buku ini dihadiri oleh Penyair dan Budayawan Indonesia Taufik Ismail, Ketua Umum Dewan Dakwah Indonesia Muhammad Shiddiq, dan putra putri dari Mohammad Natsir.

Mohammad Natsir adalah tokoh pendiri sekaligus pemimpin partai politik Masyumi yang pernah berjaya di Indonesia, Natsir juga dikenal sebagai tokoh Islam terkemuka di dunia, antara lain pernah menjadi Wakil Presiden Rabithah Alam Islami yang berpusat di Mekkah.

Natsir adalah pahlawa nasional, berjuang untuk kemerdekaan sejak masa penjajahan. Kemudian sesudah kemerdekaan, Natsir pernah menjadi Perdana Menteri dan Menteri Penerangan.

Ia saat ini juga tengah diusulkan menjadi Bapak Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) karena mosi yang diajukannya di Parlemen, disebut Mosi Natsir,  yang membuat Indonesia kembali menjadi negara kesatuan, setelah sebelumnya berbentuk negara serikat (Republik Indonesia Serikat).

Salah seorang sahabat dekat Natsir yang sama-sama Partai Masyumi adalah A.R. Baswedan, kakek dari Anies Baswedan.
Natsir lahir di Alahan Panjang, Lembah Gumanti, Kabupaten Solok, Sumatera Barat, 17 Juli 1908 dan wafat di Jakarta, 6 Februari 1993 pada usia 84 tahun. (L/Ast/Ais/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Comments are closed.