Jakarta, 3 Sya’ban 1437/ 11 Mei 2016 (MINA) – Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan menyatakan Ujian Nasional (UN) 2016 dirancang bukan untuk mendorong siswa menghafal soal tetapi melatih kemampuan kognitif.
“Jadi jangan membuat siswa hanya belajar dari contoh soal atau belajar hanya untuk UN,” kata Mendikbud Anies baswedan, di Jakrta, Rabu (11/5).
UN 2016 tidak hanya menjadi penilaian angka semata tapi merupakan timbangan pendidikan yang bisa mengukur pemahaman dan kebutuhan siswa terhadap mata pelajaran tertentu dan sebagai peta percapaian kompetensi lulusan untuk meningkatkan mutu dan pembinaan. Perbedaan dalam UN 2016 terlihat dari kisi-kisi yang diberikan kepada siswa.
Kisi-kisi itu melatih kemampuan kognitif siswa untuk mengetahui suatu informasi, aplikasi, dan menalar. Berbeda dengan kisi-kisi UN 2015, tidak ada indikator soal yang spesifik. Hal ini akan mendorong siswa ke level penguasaan materi bukan hanya hafalan, dan membuat UN bisa menjadi timbangan pendidikan siswa karena menunjukkan penguasaan dan pemahaman kemudian memprosesnya menjadi sebuah informasi baru.
Baca Juga: Wamenag Sampaikan Komitmen Tingkatkan Kesejahteraan Guru dan Perbaiki Infrastruktur Pendidikan
Soal UN tidak lagi bersifat pertanyaan hafalan, tapi juga penerapan dan penalaran.
Materi juga berasal dari irisan Kurikulum 2016 dan Kurikulum 2013. “Jadi secara cangkupan materi sebenarnya lebih sediki karena merupakan irisan keduanya,” kata Anies.
Mendikbud menghimbau kepada para siswa untuk tidak berlatih menjawab soal tetapi belajar untuk memahami. Begitu pula proses penyusunan dan pembuatan soal UN. “Pembuat soal adalah guru dan kami memastikan soal yang keluar adalah yang diajarkan oleh guru.”
“Soal tersebut kemudian divalidasi oleh tim guru, dosen, dan Pusat Penilaian Pendidikan (Puspendik) Kemendikbud. Dengan pola seperti ini, diharapkan siswa tidak hanya bisa menjawab soal tapi dapat mengolah informasi yang ia pelajari menjadi pengetahuan yang baru,” ujarnya. (L/P007/M09/R01)
Baca Juga: Hari Guru, Kemenag Upayakan Sertifikasi Guru Tuntas dalam Dua Tahun
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)