Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ansyaad Mbai: Keputusan Pemerintah Telah Tepat

kurnia - Senin, 9 Maret 2020 - 06:37 WIB

Senin, 9 Maret 2020 - 06:37 WIB

4 Views ㅤ

(Foto: MINA)

Jakarta, MINA – Keputusan Pemerintah Indonesia telah tepat untuk tidak memulangkan Foreign Terorists Fighter (FTF) atau mantan kombatan ISIS asal Indonesia ke Tanah Air.

Hal itu dikatakan Mantan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Irjen (Purn) Ansyaad Mbai dalam sebuah diskusi dengan tema WNI ISIS dipulangkan atau dilupakan di Jakarta Pusat, Ahad (8/3).”Keputusan yang diambil pemerintah itu sudah tepat,” tegas Ansyaad.

“Sudah tepat (untuk tidak memulangkan WNI eks ISIS ke Tanah Air),” kata Ansyaad.

Menurutnya, sikap pemerintah ini justru agak terlambat karena harusnya dari dahulu pemerintah bersikap demikian.

Baca Juga: BRIN Kukuhkan Empat Profesor Riset Baru

“Bahkan mestinya dari dahulu kita harusnya bersikap tegas,” ungkap Ansyaad.

Dalam kesempatan sama Mantan Radikalis Haris Amir Falah mengaku sudah berkali-kali menyarankan kepada pemerintah agar tidak memulangkan WNI eks ISIS tersebut.

“Saya sebenarnya sudah memberikan pernyataan sebelumnya, tidak memulangkan orang-orang yang hijrah ke Suriah atas nama bergabung dengan ISIS,” ujar Haris.

Ia menjelaskan, orang-orang yang pergi ke sana, semua atas nama ideologi dan kebanyakan sudah meninggalkan rasa ke Indonesiaannya.

Baca Juga: Jateng Raih Dua Penghargaan Nasional, Bukti Komitmen di Bidang Kesehatan dan Keamanan Pangan

“Karena mereka berangkat berdasarkan ideologi. Dan pernyataan mereka jelas kami bukan lagi warga negara Indonesia,” tambahnya. (L/R3/RS3)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Pakar Timteng: Mayoritas Rakyat Suriah Menginginkan Perubahan

Rekomendasi untuk Anda

Timur Tengah
Internasional
Internasional
Internasional
Internasional
Internasional
Desa Karanganyar, Kabupaten Demak, Jawa Tengah terendam banjir pada Februari 2024. (Istimewa)
Indonesia
Indonesia
Internasional
Khutbah Jumat