Jakarta, MINA – Keputusan Pemerintah Indonesia telah tepat untuk tidak memulangkan Foreign Terorists Fighter (FTF) atau mantan kombatan ISIS asal Indonesia ke Tanah Air.
Hal itu dikatakan Mantan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Irjen (Purn) Ansyaad Mbai dalam sebuah diskusi dengan tema WNI ISIS dipulangkan atau dilupakan di Jakarta Pusat, Ahad (8/3).”Keputusan yang diambil pemerintah itu sudah tepat,” tegas Ansyaad.
“Sudah tepat (untuk tidak memulangkan WNI eks ISIS ke Tanah Air),” kata Ansyaad.
Menurutnya, sikap pemerintah ini justru agak terlambat karena harusnya dari dahulu pemerintah bersikap demikian.
Baca Juga: BRIN Kukuhkan Empat Profesor Riset Baru
“Bahkan mestinya dari dahulu kita harusnya bersikap tegas,” ungkap Ansyaad.
Dalam kesempatan sama Mantan Radikalis Haris Amir Falah mengaku sudah berkali-kali menyarankan kepada pemerintah agar tidak memulangkan WNI eks ISIS tersebut.
“Saya sebenarnya sudah memberikan pernyataan sebelumnya, tidak memulangkan orang-orang yang hijrah ke Suriah atas nama bergabung dengan ISIS,” ujar Haris.
Ia menjelaskan, orang-orang yang pergi ke sana, semua atas nama ideologi dan kebanyakan sudah meninggalkan rasa ke Indonesiaannya.
Baca Juga: Jateng Raih Dua Penghargaan Nasional, Bukti Komitmen di Bidang Kesehatan dan Keamanan Pangan
“Karena mereka berangkat berdasarkan ideologi. Dan pernyataan mereka jelas kami bukan lagi warga negara Indonesia,” tambahnya. (L/R3/RS3)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Pakar Timteng: Mayoritas Rakyat Suriah Menginginkan Perubahan