Tunis, MINA – Pemerintah Tunisia akan memberlakukan jam malam mulai dari jam 6 sore sampai jam 6 pagi, ditetapkan pada Rabu (18/3) dan tentara akan melakukan patroli di setiap jalan-jalan protokol.
Presiden Tunisia Kais Saied mengatakan akan memperketat langkah-langkah untuk melawan penyebaran virus corona atau COVID-19.
Tunisia yang telah menyatakan 24 orang suspect virus corona, menutup masjid, kafe, pasar, perbatasan darat dan menangguhkan penerbangan internasional, demikian Middle East Monitor melaporkan dikutip MINA.
Presiden Saied yang terpilih tahun lalu, juga meminta warga Tunisia untuk tinggal di rumah dan menghindari keluar di siang hari.
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan
Tunisia adalah satu-satunya negera yang sukses dalam Musim Semi Arab 2011, transisi dari otokrasi ke demokrasi tanpa menderita tindakan kekerasan politik yang menyiksa seperti negara-negara lain yang mengikutinya dalam revolusi.
Namun, sejak revolusi Tunisia mengalami bertahun-tahun masalah ekonomi dan sektor pariwisata utama, yang menjadi sandarannya pada hampir 10 dari produk domestik bruto.
Perdana Menteri Elyes Fakhfakh pada Senin (16/3) mendesak warganya untuk menghormati langkah-langkah yang ditetapkan pemerintah untuk membatasi pertemuan publik agar menghentikan penyebaran virus corona. (T/R3/RI-1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza