Anwar Abbas Kritik Veto AS di PBB Soal Keanggotaan Palestina

Wakil Ketua Umum MUI, Anwar Abbas mengkritik langkah Amerika Serikat (AS) memveto resolusi DK PBB soal keanggotaan Palestina. (Dok. MINA)

Jakarta, MINA – Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI), Anwar Abbas mengkritik langkah Amerika Serikat (AS) usai memveto resolusi yang menggagalkan kesempatan bagi sebagai anggota penuh di PBB.

“AS itu adalah negara yang merusak tatanan dunia. Mereka tidak menghiraukan masalah yang terkait dengan nilai-nilai perikemanusiaan dan perikeadilan. AS itu adalah negara yang hanya memikirkan diri dan kepentingannya sendiri,” ujar Buya Anwar kepada MINA di Jakarta, Jumat (19/4).

Menurut Buya Anwar, AS akan mendukung resolusi DK PBB jika hal itu sesuai dengan kepentingannya. Katanya, AS akan menolak jika hal itu akan mengganggu kepentingannya, meskipun baik dan sangat baik bagi manusia dan kemanusiaan serta lingkungan hidup.

Baca Juga:  Dicap Lakukan Genosida di Gaza, Kolombia Putuskan Hubungan Diplomatik dengan Israel

“Dia benar-benar tahu tentang kekuatan ekonomi dan politik yang dimilikinya, sehingga dengan kekuatannya tersebut dia ingin dan menginginkan semua negara di dunia ini tunduk dan patuh kepadanya. Dia ingin melestarikan dirinya sebagai polisi dunia,” katanya.

Meski demikian, Buya Anwar meyakini era AS akan berakhir di mana negara-negara baru dengan kekuatan ekonomi dan politik serta iptek yang kuat akan tampil menggantikan peran AS.

“Di antara negara-negara baru yg akan tampil tersebut adalah Cina, India , Indonesia, Rusia, Brazil dan Meksiko. Ketika era itu tiba kekuasaan AS akan melorot dan bahkan tidak mustahil negara Paman Sam tersebut akan menjadi bulan-bulanan dan mainan dari negara-negara baru tersebut,” katanya.

Baca Juga:  Turkiye Kecam Veto AS di DK PBB Halangi Pengakuan Negara Palestina 

Dalam sidang DK PBB di Markas PBB di New York, Kamis (18/4) sore, AS memveto resolusi DK PBB yang menggagalkan kesempatan bagi Palestina sebagai anggota penuh di PBB, meski mayoritas anggota berseberangan dengan AS. (L/R2/RI-1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.