Doha, MINA — Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim bertemu dengan Kepala Biro Politik gerakan perlawanan Palestina Hamas Ismail Haniyeh di Doha, Qatar, Senin (13/5).
Anwar mengatakan, pihaknya bertemu dengan delegasi Hamas “sejalan dengan sikap dan komitmen Malaysia terus berperan menghentikan serangan dan kekerasan yang dilakukan Zionis Israel di Gaza dan Rafah.”
“Malaysia akan terus berkomitmen memainkan perannya di tingkat internasional menghentikan serangan terhadap Rafah, sembari memobilisasi upaya yang lebih lincah membantu para korban perang Gaza, khusus aspek bantuan kemanusiaan, pengobatan dan pendidikan,” ungkap Anwar di X, demikian Middle East Monitor melaporkannya.
Dia menjelaskan, pihaknya menghargai kesediaan Hamas membebaskan tahanan, terutama anak-anak dan perempuan, dan menerima rencana perdamaian dunia Arab, OKI, dan komunitas internasional.
Baca Juga: Hamas: Rakyat Palestina Tak Akan Kibarkan Bendera Putih
“Malaysia mendesak Israel menghentikan pembantaian warga Palestina, membebaskan seluruh tahanan Palestina dan menyetujui rencana perdamaian,” ujarnya.
Anwar sedang melakukan perjalanan resmi selama tiga hari ke Qatar. Korban tewas warga Palestina akibat serangan Israel di Jalur Gaza telah melonjak menjadi 35.173 orang, menurut Kementerian Kesehatan di wilayah kantong tersebut hari ini.
Malaysia telah menyumbangkan lebih dari USD4,2 juta bantuan kepada Palestina sejak Oktober tahun lalu. Jumlah ini merupakan tambahan dari komitmen tahunan Malaysia sebesar USD200.000 kepada Badan Pengungsi PBB untuk Palestina (UNRWA) mulai tahun 2021 hingga tahun depan.
Dalam pidatonya di Universitas Hamad Bin Khalifa di Doha, Anwar menyinggung berbagai tantangan dan kesengsaraan “yang menuntut para pemimpin dunia Muslim mengerahkan kekuatan mereka menghadapi isu-isu Islamofobia, diskriminasi dan kemunafikan negara-negara besar di dunia.”
Baca Juga: Israel Makin Terisolasi di Tengah Penurunan Jumlah Penerbangan
“Umat Islam harus sadar dan kembali pada akar kekuatan yang ditopang oleh budaya ilmu, akhlak, kasih sayang, kemanusiaan, dan ketakwaan yang mendasari ajaran Islam,” tegasnya.
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Palestina Tolak Rencana Israel Bangun Zona Penyangga di Gaza Utara