Anwar Ibrahim Kecam Barat Karena Tutup Mata Terhadap Kekejaman Israel di Palestina

Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim menghadiri KTT Asia Timur ke-18 sebagai bagian dari KTT Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) ke-43 di Jakarta pada 7 September 2023. (Photo: YASUYOSHI CHIBA/POOL/AFP via Getty Images)

Kuala Lumpur, MINA – Perdana Menteri , , mengkritik negara-negara pada Selasa karena terus diam mengenai situasi di Jalur dan mengatakan pendudukan Israel melakukan pembantaian kejam terhadap warga .

Dikutip dari Memo, Rabu, (17/1) Ibrahim mengatakan pendudukan Israel telah membunuh lebih dari 24.100 nyawa tak berdosa tanpa mendapat hukuman pada hari ke-100 serangan tersebut.

Dia mengatakan sebagian besar komunitas internasional mengutuk “tindakan keji dan genosida” yang dilakukannya.

“Serangan pembantaian brutal terhadap warga Palestina yang tidak bersalah baru-baru ini hanyalah perpanjangan dari penindasan dan tirani yang telah berlangsung selama tujuh dekade, yang jelas-jelas merupakan perwujudan kebencian, rasa jijik dan antagonisme rezim Israel terhadap rakyat Palestina,” tulisnya di X.

“Permusuhan mendalam seperti itu hanya diimbangi dengan sentimen dan pandangan rasis sayap kanan yang berbahaya dan keji yang dianut oleh para pemimpin Zionis terhadap rakyat Palestina,” katanya.

Ibrahim juga mengkritik negara-negara Barat karena diam dan berkata, “Menutup mata terhadap kekejaman yang dilakukan oleh Zionis Israel, dan secara efektif terlibat dalam tindakan kejahatan terhadap kemanusiaan.”

Ia memuji langkah Afrika Selatan yang membawa penjajah Israel ke Mahkamah Internasional (ICJ) dan mengatakan Malaysia mendukung penuh langkah tersebut.

“Seperti negara-negara lain yang berpikiran sama, Malaysia dengan tegas menegaskan kembali pendiriannya dalam mendukung penuh tindakan Afrika Selatan di ICJ untuk menentang tirani dan menegakkan keadilan,” katanya.

Bulan lalu, Malaysia melarang kunjungan ke pelabuhan atau merapatnya kapal berbendera Israel di Malaysia sebagai bentuk dukungan terhadap Palestina.

Pendudukan Israel telah menggempur Jalur Gaza sejak serangan lintas batas pejuang Gaza pada 7 Oktober, menimbulkan sedikitnya 24.285 warga Palestina syahid, sebagian besar wanita dan anak-anak, dan melukai 61.154 orang, menurut otoritas kesehatan setempat.

Israel mengatakan 1.200 orang tewas dalam serangan pejuang. Namun, sejak saat itu, Haaretz mengungkap bahwa helikopter dan tank tentara Israel, pada kenyataannya, telah membunuh banyak dari 1.139 tentara dan warga sipil di mana Israel menuduh pembunuhan tersebut dilakukan oleh Perlawanan Palestina.

Serangan gencar penjajah Israel telah menyebabkan 85 persen penduduk Gaza menjadi pengungsi di tengah kekurangan makanan, air bersih dan obat-obatan, sementara 60 persen infrastruktur di wilayah kantong tersebut telah rusak atau hancur, menurut PBB. (T/B03/P2)

Mi’raj News Agency (MINA)

Wartawan: hadist

Editor: Widi Kusnadi

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.