Tawaeli, Palu, MINA – Aparat keamanan Brimob memberikan pengawalan kepada tim medis lembaga kemanusiaan Medical Emergency Rescue Committee (MER-C) saat melakukan pengobatan massal terhadap korban gempa di desa Lambara, Kecamatan Tawaeli, Palu Utara, Sulawesi Tengah.
Pengawalan itu dilakukan untuk menghindari potensi aksi penjarahan yang mungkin dilakukan oleh oknum masyarakat karena tim juga membawa logistik.
Kepala Puskesmas Tawaeli, H Dareus mengatakan, situasi keamanan di wilayah Tawaeli belum begitu kondusif pascagempa karena masih banyak warga yang belum mendapat bantuan logistik.
“Kami harus meminta aparat untuk memberi pengawalan kepada tim MER-C untuk menghindari kemungkinan terburuk penjarahan sehingga mengancam keselamatan tim dokter, ” katanya.
Baca Juga: MUI Tekankan Operasi Kelamin Tidak Mengubah Status Gender dalam Agama
Sementara itu, anggota tim MER-C, Rita Tambunan mengatakan, keberadaan aparat sangat membantu tim dalam menjalankan misi kemanusiaan pengobatan massal.
Pasalnya, mereka bisa membantu mengondisikan masyarakat agar tertib dan teratur dalam mengantre untuk diperiksa dokter.
Desa Lambara, Tawaeli, terletak sekitar 30 km timur laut kota Palu. Desa ini juga diterjang tsunami karena letaknya di tepi pantai.
Tim MER-C merupakan yang pertama memberi pengobatan pasca 10 hari gempa Palu yang menewaskan lebih dari 1.500 jiwa dan ribuan lainnya luka-luka. (L/P2/RI-1)
Baca Juga: Prof. El-Awaisi Serukan Akademisi Indonesia Susun Strategi Pembebasan Masjidil Aqsa
Mi’raj News Agency (MINA)