Riyadh, MINA – Arab Saudi akan menampung 1.000 jamaah dari anggota keluarga para syuhada dan korban terluka di Jalur Gaza sebagai langkah luar biasa pada musim haji tahun ini.
Perintah untuk melakukan hal itu diberikan Raja Salman Bin Abdulaziz dalam sebuah dekrit kerajaan, kantor berita resmi Saudi melaporkan, Selasa (11/6).
Langkah ini menjadikan jumlah total jamaah haji dari Palestina menjadi 2.000 orang dalam Program Tamu Penjaga Dua Masjid Suci untuk Haji, Umrah dan Kunjungan, dilaksanakan oleh Kementerian Urusan Islam, Dakwah dan Bimbingan, seperti dikutip dari Middle East Monitor.
“Kementerian telah bersiap menerima tamu Penjaga Dua Masjid Suci dari keluarga para syuhada dan korban luka di Palestina, tujuan ini memungkinkan mereka menunaikan ibadah haji, dengan kemudahan dan nyamanan,” jelas Menteri Urusan Islam Saudi, Abdullatif Bin Abdulaziz Al-Sheikh.
Baca Juga: Israel Perintahkan Warga di Pinggiran Selatan Beirut Segera Mengungsi
Pada Sabtu, konvoi jamaah Palestina dari Tepi Barat yang diduduki tiba di Arab Saudi untuk menunaikan ibadah haji.
Israel secara efektif memblokir jamaah haji meninggalkan Gaza, untuk melaksanakan kewajiban keagamaan ini, karena negara pendudukan telah menutup Penyeberangan Rafah ke Mesir. Kementerian Wakaf dan Urusan Agama di Gaza mengecam Israel atas hal ini pada 22 Mei.
Tentara Israel mengambil kendali perbatasan di Rafah pada 7 Mei, sejak itu ditutup tidak hanya untuk jamaah haji yang menuju Arab Saudi, tetapi juga pasien yang mencari perawatan ke luar negeri, serta masuknya bantuan kemanusiaan.[]
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan