Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

ARAB SAUDI KRITIK DK PBB YANG DIAM ATAS AGRESI ISRAEL

Zaenal Muttaqin - Senin, 14 Juli 2014 - 20:08 WIB

Senin, 14 Juli 2014 - 20:08 WIB

1254 Views

Demonstran meneriakkan slogan-slogan menuntut diakhirinya serangan Israel terhadap Gaza. (Foto: Arab News/AP)
Demonstran meneriakkan slogan-slogan menuntut diakhirinya serangan <a href=

Israel terhadap Gaza. (Foto: Arab News/AP)" width="300" height="181" /> Demonstran meneriakkan slogan-slogan menuntut diakhirinya serangan Israel terhadap Gaza. (Foto: Arab News/AP)

Riyadh, 16 Ramadhan 1435/14 Juli 2014 (MINA) – Pemerintah Arab Saudi mengritik Dewan Keamanan (DK) PBB yang hingga saat ini tidak mengambil tindakan efektif untuk mencegah agresi militer Israel terhadap Gaza Palestina.

“Pernyataan Dewan Keamanan atas serangan Israel di Gaza itu tidak sesuai dengan harapan anggotanya dan kewenangannya dari badan internasional,” kata Abdullah Al-Muallami, wakil tetap Kerajaan Arab Saudi untuk PBB seperti dilaporkan Arab News yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Senin.

Al-Muallami, yang juga ketua Organisasi Kerjasama Islam (OKI) di PBB, mengatakan, bahwa Dewan Keamanan PBB tidak sampai saat ini tidak mengutuk agresi Israel yang menewaskan lebih dari 160 warga Palestina dalam empat hari.

“Organisasi Kerjasama Islam telah diundang untuk menyiapkan sebuah komite netral guna menyelidiki agresi Israel, terutama pembunuhan Mohammed Abu Khdeir. OKI juga menyerukan memberikan perlindungan internasional bagi rakyat Palestina,” kata Al-Muallami.

Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza  

Dia menyatakan harapan bahwa Israel akan mengindahkan panggilan internasional untuk mengakhiri operasi militernya.

“Jika hal ini tidak terjadi, kita kembali akan meminta Dewan Keamanan untuk mengadopsi langkah-langkah yang lebih efektif terhadap masalah ini,” katanya.

Sementara itu, Duta Besar Palestina di PBB, Riyad Mansour menuduh dewan Keamanan PBB tidak peduli dan pernyataan hari Sabtu lalu hanya telah disepakati setelah Liga Arab, OKI dan Gerakan Non Blok mengancam untuk mendorong resolusi tentang masalah ini.

Presiden Palestina Mahmoud Abbas telah meminta PBB untuk menempatkan negara Palestina di bawah “perlindungan internasional” karena kekerasan yang memburuk di Gaza, PLO, Ahad.

Baca Juga: Netanyahu Akan Tetap Serang Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata

Abbas akan menyampaikan surat kepada Koordinator Khusus PBB untuk Proses Perdamaian Timur Tengah, Robert Serry, yang ditujukan kepada Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon, katanya dalam sebuah pernyataan.

“Abbas juga menginginkan komisi penyelidikan atas pemboman udara Israel di Jalur Gaza. Abbas telah melakukan beberapa langkah dan langkah-langkah untuk menghadapi situasi mengerikan di Gaza,” kata anggota senior dari organisasi Pembebasan Palestina Hanan Ashrawi dalam sebuah pernyataan setelah pertemuan eksekutif PLO.

Abbas telah meminta Swiss, empat bahan Konvensi Jenewa tentang perlindungan warga sipil di masa perang, untuk meminta penandatangan pmberian sanksi terhadap Israel, sebagai kekuatan pendudukan, bertanggung jawab atas keselamatan warga sipil.

Pengakuan oleh PBB sebagai negara non-anggota telah memungkinkan Palestina untuk menandatangani beberapa konvensi internasional, termasuk Konvensi Jenewa.

Baca Juga: Agresi Israel Hantam Pusat Ibu Kota Lebanon

Ketika menteri luar negeri Liga Arab bertemu di Kairo pada hari Senin lalu untuk membahas krisis Gaza Palestina akan meminta mereka untuk membuat rancangan resolusi di tingkat menteri yang akan dipresentasikan kepada Dewan Keamanan PBB.

Orang-orang Palestina juga akan meminta pertemuan darurat Dewan HAM PBB, untuk menangani kondisi serius di Gaza dan Israel terus untuk memperhitungkan pelanggaran atas hukum internasional dan hukum kemanusiaan internasional. (T/P07/R2)

 

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: Perdana Menteri Malaysia Serukan Pengusiran Israel dari PBB

 

Rekomendasi untuk Anda