London, 4 Ramadhan 1438/28 Juni 2017 (MINA) – Blok Arab yang dipimpin Arab Saudi sedang mempertimbangkan sanksi ekonomi baru terhadap Qatar.
Duta Besar Uni Emirat Arab (UEA) untuk Rusia Omar Ghobash mengatakan, termasuk dalam sanksi baru itu, akan meminta mitra dagang untuk memilih di antara mereka atau pemerintah Doha. Demikian The New Arab memberitakan yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Arab Saudi, UEA, Bahrain dan Mesir mengakhiri hubungan diplomatik dengan Qatar pada awal bulan ini dan memberlakukan blokade darat, laut dan udara bagi Doha.
Baca Juga: Pasukan Israel Maju Lebih Jauh ke Suriah Selatan
Daftar tuntutan 13 poin kemudian dikeluarkan oleh koalisi negara teluk itu dan memberi Qatar sepuluh hari untuk mematuhinya.
“Ada sanksi ekonomi tertentu dapat kita ambil yang sedang dipertimbangkan saat ini,” kata Ghobash dalam sebuah wawancara di London, Selasa (27/6).
Duta Besar menambahkan, pengusiran Qatar dari Dewan Kerja Sama Teluk (GCC) bukan satu-satunya sanksi yang ada.
Amerika Serikat (AS) dan negara-negara Eropa telah mendorong sebuah resolusi untuk krisis diplomatik tersebut. Jerman mengatakan pekan ini bahwa tuntutan blok yang dipimpin Arab Saudi “sangat provokatif”.
Baca Juga: Warga Palestina Bebas setelah 42 Tahun Mendekam di Penjara Suriah
Juru bicara Departemen Luar Negeri AS Heather Nauert baru-baru ini meminta para pihak untuk menyelesaikan perbedaan mereka.
Dia mempertanyakan, apakah dugaan dukungan Qatar terhadap terorisme adalah penyebab sebenarnya dari krisis itu atau apakah ada sengketa politik yang mendasarinya. (T/RI-1/P1)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Faksi-Faksi Palestina di Suriah Bentuk Badan Aksi Nasional Bersama