New York, MINA – Arab Saudi menegaskan kembali dukungan penuh terhadap solusi dua negara sebagai satu-satunya jalan untuk mencapai perdamaian abadi dalam konflik Palestina-Israel.
Pernyataan tersebut disampaikan dalam konferensi perdamaian yang dipimpin Arab Saudi bersama Prancis di sela-sela Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York, Senin (22/9).
Menteri Luar Negeri Arab Saudi, Pangeran Faisal bin Farhan, yang hadir mewakili Putra Mahkota Mohammed bin Salman, menyerukan kepada komunitas internasional untuk memberikan pengakuan global terhadap Negara Palestina dan mendesak penghentian agresi Israel di Gaza, Tepi Barat, dan Yerusalem.
Faisal menegaskan bahwa hanya melalui solusi dua negara, rakyat Palestina dan Israel dapat hidup berdampingan dalam kedamaian dan keamanan. Ia juga menyambut baik hasil pemungutan suara pbb/">Majelis Umum PBB terkait Deklarasi New York tentang penyelesaian damai konflik Palestina, yang didukung oleh 142 dari 193 negara anggota PBB.
Baca Juga: Seluruh Aktivis Armada Freedom Flotilla Telah Dibebaskan dari Tahanan Israel
“Dukungan mayoritas negara ini mencerminkan tekad komunitas internasional untuk menegakkan keadilan bagi bangsa Palestina dan melindungi hak-hak hukum serta historis mereka,” ujar Faisal, seperti dilansir Arab News, Selasa (23/9).
Arab Saudi menyatakan kesiapan untuk bekerja sama dengan Prancis dan negara-negara lain yang mendukung perdamaian, guna menindaklanjuti hasil konferensi dan menghentikan perang di Gaza.
Selain itu, Riyadh menekankan pentingnya percepatan pembentukan negara Palestina merdeka berdasarkan perbatasan 1967 dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya.
Pangeran Faisal juga mengapresiasi negara-negara yang telah mengakui Palestina dan mendorong negara lain untuk segera mengambil langkah serupa. Ia menekankan, pengakuan internasional terhadap Palestina akan memperkuat penerapan solusi dua negara dan membuka jalan bagi stabilitas kawasan.
Baca Juga: Austria Hadapi Dilema terkait Rencana Boikot Israel di Eurovision
“Langkah ini akan membawa perdamaian menyeluruh dan permanen di Timur Tengah, sehingga kawasan ini dapat menikmati stabilitas dan kemakmuran yang aman dan damai,” tambahnya.
Konflik Palestina-Israel telah berlangsung selama lebih dari tujuh dekade, dengan Palestina masih berada di bawah pendudukan Israel. Sejak awal 2025, serangan intensif Israel ke Gaza menyebabkan ribuan korban jiwa dan kerusakan infrastruktur yang parah.
Arab Saudi sejak lama mendorong Inisiatif Perdamaian Arab yang pertama kali diperkenalkan pada 2002, yang menekankan pembentukan negara Palestina merdeka sebagai bagian dari perdamaian komprehensif di Timur Tengah. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Update Korban Banjir Meksiko: 42 Orang Tewas, Puluhan Masih Hilang