Riyadh, 23 Dzulhijjah 1436/7 Oktober 2015 (MINA) – Kerajaan Arab Saudi mengundang umrah pelajar Amerika Serikat (AS) yang baru-baru ini sempat ditangkap karena seorang guru di sekolahnya mengira jam buatannya adalah bom.
Juru bicara konsulat AS di Jeddah, Al-Tayyep Abdul Raheem mengatakan, Ahmed Mohammed Al-Hassan, pelajar yang orangtuanya berasal dari Sudan itu, juga berencana mengunjungi kerabatnya di Jeddah selama perjalanan umrah.
Namun tanggal perjalanannya belum bisa dikonfirmasi, Arab News melaporkan yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Rabu (7/10).
Ketua Komunitas Warga Sudan di Arab Saudi, Awad Qarshom mengatakan, mereka menghargai keputusan dan tawaran baik dari Kerajaan.
Baca Juga: Joe Biden Marah, AS Tolak Surat Penangkapan Netanyahu
“Kami bermaksud untuk mengadakan sebuah resepsi untuk menghormati pelajar ini. Kami berusaha untuk bekerjasama dengan Konsulat Sudan di Jeddah untuk mengatur acara khusus,” kata Qarshom.
Pemberitaan media di Amerika Serikat telah mengubah nasib Hassan di mana Presiden Barack Obama pun turut menyatakan dukungannya dan mengundangnya datang ke Gedung Putih.
Politisi dan aktivis lainnya juga menyatakan dukungannya kepada Hassan, termasuk mantan Menteri Luar Negeri Hillary Clinton dan pendiri Facebook, Mark Zuckerberg.
Hassan adalah seorang pelajar di MacArthur High School di Irving, Texas.
Baca Juga: DK PBB Berikan Suara untuk Rancangan Resolusi Gencatan Genjata Gaza
Pamannya, Moussa Al-Hassan tidak menyalahkan guru yang telah menuduh rakitan jam keponakannya untuk membuat bom.
“Warga Amerika biasa hidup dalam keadaan takut terhadap orang Arab karena penggambaran media Amerika tentang teroris ekstrimis,” kata Moussa saat itu.
Jam yang diduga bom, dirakit oleh Hassan dalam waktu 20 menit menggunakan bahan dasar, namun itu menyebabkan ia ditangkap oleh polisi Texas.
Hassan tidak bisa pergi ke sekolah selama tiga hari. Penangkapan itu memicu kemarahan Muslim dunia karena penangkapan itu dinilai perlakuan tidak adil. (T/P001/P2)
Baca Juga: Kepada Sekjen PBB, Prabowo Sampaikan Komitmen Transisi Energi Terbarukan
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Puluhan Anggota Kongres AS Desak Biden Sanksi Dua Menteri Israel