Padang, MINA – Aris Junaidi Kasi Binmas Kementerian Agama Kota Padang mengatakan, dalam perspektif Islam, kasus stunting sangat perlu dicegah dari generasi Muslim.
“Karena, Islam mengajarkan untuk menjadi insan yang kuat sehingga masa depan mereka menjadi cerah dan berkemajuan,” ucap Aris seperti dikutip dari Infopublik, Ahad (12/3).
Aris melanjutkan, pada perspektif hukum Islam, dan merujuk pada Alquran Surat An- Nisa ayat 9, orang tua harus mengkhawatirkan kesejahteraan mereka, dan terdapat kata Zurriatan Dhi’afan (anak-anak yang lemah) dan Qaulan Sadidan (perkataan yang baik).
Selanjutnya pada Alquran Surat Al Baqarah ayat 233 yang artinya “Dan ibu-ibu hendaklah menyusui anak-anaknya selama dua tahun penuh, bagi yang ingin menyusui secara sempurna. Dan kewajiban ayah menanggung nafkah dan pakaian mereka dengan cara yang patut”.
Baca Juga: Pentingnya Memahami Fiqih Jual Beli dalam Berdagang
Menurut Aris, terjadinya stunting balita/pendek dipengaruhi oleh unsur terkecil, yaitu keluarga dan lingkungan.
Dalam konsep Islam juga mengatur konsep makanan halal dan thayyib seperti dalam surat Al-Maidah: 88 artinya “dan makanlah makanan yang halal lagi baik dari apa yang Allah telah rizkikan kepadamu, dan bertakwalah kepada Allah yang kamu beriman kepada-Nya”.
Makanan halal hakikatnya yang didapat dan diolah dengan cara yang benar menurut agama Islam.
“Makanan yang baik belum tentu halal dan makanan halal belum tentu baik. Makanan yang diperbolehkan oleh agama Islam halal dari segi hukumnya, baik halal dzatnya, misalnya telur, buah-buahan, sayur-sayuran dan lain sebagainya. Halal dalam proses memperoleh makanannya, yakni dari usaha yang benar dan baik pula, ujarnya.
Baca Juga: Selesaikan Masalahmu dengan Sabar dan Shalat
Selanjutnya makanan yang thayyib atau ‘baik’ yaitu makanan yang dikonsumsi dapat memberikan manfaat untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan tubuh. (R/R5/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Cinta Dunia dan Takut Mati