Mediterania, MINA – Armada kemanusiaan Global Sumud Flotilla (GSF) tetap melanjutkan pelayaran menuju Gaza meski menghadapi serangan drone pada Selasa malam (23/9) yang menarget sejumlah kapal sipil mereka di Laut Tengah.
Dalam laporan resmi yang dirilis Rabu (24/9), GSF menyebutkan serangan tersebut melibatkan pelepasan bahan peledak dan perangkat pembakar, penyebaran zat kimia ke kapal sipil, serta upaya menonaktifkan alat komunikasi darurat. Beberapa kapal juga mengalami kerusakan fisik serius yang diduga disengaja agar tidak layak berlayar.
“Semua kru dinyatakan selamat, namun serangan ini jelas dirancang untuk membahayakan relawan,” tegas pernyataan GSF diterima MINA.
Saat ini flotilla berada 521 mil laut dari Gaza. Diperkirakan dalam empat hari ke depan mereka akan memasuki zona berisiko tinggi, dan tiba di perairan Gaza dalam waktu enam hari.
Baca Juga: Ratusan Anggota Parlemen Uni Eropa Desak Perlindungan Maritim untuk Global Sumud Flotilla
Rombongan kapal kini menuju perairan Yunani. Pada Kamis pagi (25/9), mereka dijadwalkan bergabung dengan armada dari Yunani untuk melanjutkan pelayaran bersama.
Kapal pencari dan penyelamat SAR Life Support disebut memainkan peran vital dalam memberikan dukungan teknis serta bantuan bagi kapal dan peserta yang terdampak insiden serangan.
GSF menekankan bahwa misi tersebut bersifat damai dan bertujuan membuka koridor kemanusiaan menuju Gaza, di tengah blokade laut penjajah Zionis Israel yang dinilai ilegal oleh hukum internasional.
“Kesaksian Anda adalah perlindungan bagi kami. Mohon sebarkan pesan ini ke seluruh dunia,” ujar pernyataan tersebut, sembari menyerukan solidaritas dengan slogan: “Bergabung dengan kami. Akhiri Blokade. Terus perhatikan Gaza.”[]
Baca Juga: Di PBB, Presiden Kolombia Serukan Penyelidikan Kriminal terhadap Trump
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Italia Kirim Kapal AL Bantu Armada Global Sumud Flotilla