Artis India Dikecam Karena Sebut Azan Pemaksaan Agama

New Delhi, 19 Rajab 1438/ 17 April 2017 (MINA) – Penyanyi India Sonu Nigam dikecam di dunia maya setelah menyatakan sebagai alat keagamaan yang dipaksakan.

Pada Senin pagi, Nigam menulis di akun Twitter-nya, “Tuhan memberkati semua orang. Saya bukan seorang Muslim dan saya harus dibangunkan oleh [Adzan] di pagi hari. Kapan keagamaan yang dipaksakan ini akan berakhir di India.”

Dalam postingan tweet terpisah, ia menambahkan azan sebagai “gundagardi,” bermakna premanisme atau hooliganisme, seperti dilaporkan Arab News yang dikutip MINA.

Akibatnya, penyanyi berusia 43 tahun itu dikecam di media sosial, terutama karena tweet-nya datang pada saat meningkatnya ketegangan antara Hindu dan Muslim di negara itu menyusul munculnya sayap kanan Partai Bharatiya Janata ke panggung perpolitikan.

“Tuhan memberkati Sonu Nigam. Saya bukan Sonu Nigam tapi saya tiap hari terbangun di dunia yang ada Sonu Nigam. Kapan Sonu Nigam akan menghentikan Sonu Nigam,” tulis salah satu akun mengomentari postingan Nigam.

“Kalau saja ada cara untuk memberi rating Sonu Nigam 1 bintang di Google play store dan kemudian meng-uninstallnya, kita bisa tunjukan siapa bosnya sekarang,” tambah akun lain yang berkomentar.

Bahkan, salah satu pengguna mengganti analogi pernyataan Nigam dengan larangan konsumsi sapi di India.
“Tuhan memberkati semua orang. Saya bukan Hindu tapi saya tidak diizinkan untuk makan daging sapi. Kapan keagamaan yang dipaksakan ini akan berakhir di India?”

Hindu adalah agama mayoritas di India diikuti oleh Islam sebagai agama kedua, menyumbang sekitar 14 persen dari populasi.

Menurut penelitian Pew Research Center, India akan menjadi negara dengan penduduk Muslim terbesar di dunia pada 2050.(T/RE1/RS3)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Wartawan: Rudi Hendrik

Editor:

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.