Washington, MINA – Menurut media, Amerika Serikat diperkirakan akan menjatuhkan sanksi pada unit militer Israel atas dugaan pelanggaran hak asasi manusia.
Menanggapi itu, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan akan melawan sanksi apa pun, jika itu diberlakukan. Al Jazeera melaporkan, Ahad (21/4).
Situs berita Axios yang berbasis di AS pada hari Sabtu (20/4) melaporkan, Washington berencana untuk menjatuhkan sanksi terhadap batalion Netzah Yehuda Israel, yang beroperasi di Tepi Barat yang diduduki, meskipun militer Israel mengatakan mereka tidak mengetahui adanya tindakan tersebut.
Media Israel mengidentifikasi unit yang diperkirakan menjadi sasaran adalah Netzah Yehuda, sebuah batalion infanteri yang didirikan sekitar seperempat abad yang lalu untuk memasukkan orang-orang Yahudi ultra-Ortodoks ke dalam militer.
Baca Juga: Joe Biden Marah, AS Tolak Surat Penangkapan Netanyahu
Pada hari Jumat, AS mengumumkan serangkaian sanksi baru terkait dengan pemukim Israel di Tepi Barat yang diduduki.
Ini merupakan tanda terbaru meningkatnya rasa frustrasi AS terhadap langkah Netanyahu, yang pemerintahan koalisinya bergantung pada partai-partai pemukim.
“Jika ada yang berpikir mereka dapat menjatuhkan sanksi pada satu unit, saya akan melawannya dengan seluruh kekuatan saya,” kata Netanyahu.
Menteri Kabinet Perang Israel Benny Gantz mengatakan,dia telah berbicara dengan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken dan memintanya untuk mempertimbangkan kembali masalah tersebut.
Baca Juga: Inggris Hormati Putusan ICC, Belanda Siap Tangkap Netanyahu
Gantz mengatakan sanksi seperti itu merupakan sebuah kesalahan karena akan merugikan legitimasi Israel selama masa perang.
Blinken mengatakan, keputusan terkait tuduhan itu jika memang Israel melanggar serangkaian undang-undang AS yang melarang pemberian bantuan militer kepada individu atau unit pasukan keamanan yang melakukan pelanggaran berat hak asasi manusia.
Blinken, tanpa memberikan rincian, mengatakan departemennya sedang melakukan penyelidikan berdasarkan undang-undang yang melarang pengiriman bantuan militer ke unit keamanan asing yang melanggar hak asasi manusia tanpa mendapat hukuman.
Dia menambahkan, “Saya pikir adil untuk mengatakan bahwa Anda akan melihat hasilnya segera.
Baca Juga: Guido Crosseto: Kami akan Tangkap Netanyahu Jika Berkunjung ke Italia
Saya telah mengambil keputusan. Anda dapat berharap untuk melihatnya di hari-hari mendatang.”
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza