Washington, MINA – Departemen Luar Negeri AS akan memprioritaskan mendesak Israel untuk mengakhiri kebijakan kontroversialnya menghancurkan rumah-rumah “teroris”, kata juru bicara Departemen Luar Negeri Ned Price, Kamis (8/7), di saat diplomat tinggi AS sudah membicarakan masalah ini dengan para pejabat senior di Israel.
Komentar Price muncul beberapa jam setelah pemerintahan Presiden AS Joe Biden melontarkan kritik yang jarang terjadi di Israel, atas penghancuran rumah seorang warga Palestina-Amerika yang dicurigai terlibat dalam serangan penembakan di Tepi Barat.
Penghancuran itu menandai kemungkinan titik gesekan di tengah upaya antara Washington dan Tel Aviv untuk merehabilitasi hubungan, Times of Israel melaporkan.
“Kami sangat memprioritaskan hal ini, mengetahui bahwa rumah seluruh keluarga tidak boleh dihancurkan karena tindakan satu individu,” kata Price ketika ditanya tentang masalah tersebut pada konferensi pers harian.
Baca Juga: Pasukan Zionis Israel Hancurkan Rumah Warga Palestina di Gaza Selatan
Ia menambahkan, AS akan terus menyuarakan keprihatinannya “selama praktik ini berlanjut.”
“Ada kebutuhan kritis untuk menurunkan suhu di Tepi Barat. Pembongkaran yang bersifat menghukum memperburuk ketegangan pada saat semua orang harus fokus pada prinsip memastikan ketenangan,” kata Price.
Price mengatakan, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken dan pejabat senior Departemen Luar Negeri lainnya telah mengangkat masalah ini dengan rekan-rekan Israel mereka, menjelang pembongkaran Kamis pagi terhadap rumah keluarga Muntasir Shalabi di Tepi Barat, yang diduga melakukan serangan penembakan yang menewaskan seorang remaja Israel pada bulan Mei.
Namun, sebuah laporan berbahasa Ibrani pada hari Kamis menunjukkan, Menteri Luar Negeri Yair Lapid belum mengetahui pembongkaran yang terjadi. (T/RI-1/P1)
Baca Juga: Imam di Palestina Ajak Warga Ramaikan Masjid Al-Aqsa Selama Ramadhan
Mi’raj News Agency (MINA)