Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

AS Berpotensi Sanksi Arab Saudi atas Keputusan OPEC

sajadi - Sabtu, 15 Oktober 2022 - 14:44 WIB

Sabtu, 15 Oktober 2022 - 14:44 WIB

4 Views

Washington, MINA – Amerika Serikat (AS) sedang “meninjau” konsekuensi bagi Arab Saudi dan akan berpotensi sanksi setelah keputusan OPEC+ untuk memangkas produksi minyak.

“Kami menjelaskan bahwa itu akan menjadi arah yang salah. Atas dasar itu saja, dampaknya akan berpotensi pada sanksi tetapi juga karena kami sedang dalam pemulihan ekonomi global,” kata Menteri Luar Negeri Antony Blinken seperti dikutip Anadolu Agency, Sabtu (15/10).

Blinken mencatat, Saudi telah menyampaikan kepada AS secara pribadi dan publik niat mereka untuk mengurangi produksi minyak, yang katanya mereka tahu akan meningkatkan pendapatan Rusia.

“Kami sedang menghadapi tantangan dari Covid-19 dan juga menghadapi tantangan dari pertanyaan Rusia itu sendiri. Dan, jadi sekarang, bukan waktunya untuk mengambil energi dari pasar selama berbulan-bulan sekarang,” tambah dia.

Baca Juga: Pusat Budaya dan Komunitas Indonesia Diresmikan di Turki

Sebelumnya, Gedung Putih mengatakan keputusan OPEC+ yang diketuai Saudi untuk secara dramatis memangkas produksi minyak global sama saja dengan “dukungan moral dan militer” untuk perang berkelanjutan Rusia melawan Ukraina.

Washington terus marah pada Arab Saudi atas dukungannya dalam pengurangan 2 juta barel per hari.

Sementara Menteri Luar Negeri Arab Saudi, Adel Al-Jubeir, membantah keterlibatan negaranya dengan Rusia dalam hal mengeksploitasi minyak dunia yang dituduhkan Amerika Serikat.

“Arab Saudi tidak berpihak pada Rusia. Arab Saudi berada di pihak untuk mencoba memastikan stabilitas pasar minyak,” ucap Al-Jubeir, seperti dikutip dari CNN International.

Baca Juga: DPR AS Keluarkan RUU yang Mengancam Organisasi Pro-Palestina 

Al-Jubeir menegaskan pemangkasan produksi minyak OPEC+ semata-sama ditujukan untuk menjaga stabilitas harga minyak dunia.

“Kami tak menjadikan minyak sebagai senjata, kami menilai minyak sebagai komoditas kami. Tujuan kami untuk membawa stabilitas [harga] ke pasar minyak,” kata Al-Jubeir.

Pada kesempatan yang sama, Al-Jubeir membantah ada motif politik dalam keputusan pengurangan produksi minyak OPEC+. Ia menegaskan pemangkasan itu dilakukan untuk menghindari perubahan besar dalam harga minyak. (T/RE1/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan

Rekomendasi untuk Anda

Internasional
Internasional
Internasional
Internasional
Internasional