Washington, MINA – Menteri Perdagangan AS Gina Raimondo dan mitranya Menteri Perdagangan Cina, Wang Wentao pada Kamis (25/5) menyatakan, keprihatinannya mengenai kebijakan pemerintah masing-masing yang saling serang dan saling membatasi, seperti Cina terhadap perusahaan-perusahaan konsultan AS, begitu juga larangan AS terhadap ekspor teknologi semikonduktor Cina.
Kedua belah pihak mengumumkan tidak ada yang diuntungkan dalam perselisihan mengenai teknologi dan keamanan ini. Selanjutnya Raimondo dan Wang berjanji memperkuat pertukaran mengenai isu-isu perdagangan.
Perusahaan-perusahaan dari kedua belah pihak telah dihantui oleh kontrol resmi yang lebih ketat terhadap perdagangan semikonduktor dan aktivitas lain dengan alasan keamanan.
Hubungan diplomatik antara kedua pemerintah berada pada tingkat terendah dalam beberapa dekade terakhir menyusul perselisihan mengenai teknologi, keamanan, klaim teritorial Cina dan perlakuan Beijing terhadap Hong Kong dan etnis minoritas.
Baca Juga: Ratu Elizabeth II Yakin Setiap Warga Israel adalah Teroris
Raimondo sempat menyuarakan keprihatinan mengenai tindakan-tindakan Cina terhadap perusahaan-perusahaan AS di negeri tirai bambu itu, kata kantornya dalam sebuah pernyataan.
Dikatakan bahwa mereka juga membahas lingkungan perdagangan dan investasi dan area-area untuk kerja sama potensial tetapi tidak memberikan rincian.
Perusahaan-perusahaan dari kedua belah pihak telah dihantui oleh kontrol resmi yang lebih ketat terhadap perdagangan semikonduktor dan aktivitas lain dengan alasan keamanan.
Hubungan diplomatik antara kedua pemerintah berada pada tingkat terendah dalam beberapa dekade terakhir menyusul perselisihan mengenai teknologi, keamanan, klaim teritorial Cina dan perlakuan Beijing terhadap Hong Kong dan etnis minoritas.
Baca Juga: AS Pertimbangkan Hapus HTS dari Daftar Teroris
“Raimondo sempat menyuarakan keprihatinan mengenai tindakan-tindakan Cina terhadap perusahaan-perusahaan AS di negeri tirai bambu itu,” kata kantornya dalam sebuah pernyataan.
Dikatakan bahwa mereka juga membahas lingkungan perdagangan dan investasi dan area-area untuk kerja sama potensial tetapi tidak memberikan rincian. (T/R4/P2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Mahasiswa Yale Ukir Sejarah: Referendum Divestasi ke Israel Disahkan