AS Jegal Upaya Indonesia Bela Palestina

Pertemuan DK PBB di New York (foto: dok/Palinfo)

New York, MINA – Amerika Serikat (AS) menjegal upaya Kuwait, Indonesia dan Afrika Selatan untuk meminta Dewan Keamanan (DK) PBB mengadopsi resolusi yang mengutuk Israel atas tindakan pembongkaran rumah dan bangunan milik warga Palestina di kota Sur Baher, Al-Quds (Yerusalem Timur).

Menurut laporan Palinfo, Kamis (25/7), ketiga negara tersebut mengedarkan rancangan pernyataan sebanyak lima paragraf ke yang beranggotakan 15 negara pada Selasa (23/7). Namun, AS yang merupakan sekutu memblokirnya.

Rancangan pernyataan untuk DK PBB tersebut berisi keprihatinan serius. “Memperingatkan bahwa penghancuran itu merusak kelangsungan solusi dua negara dan prospek untuk perdamaian yang adil dan abadi”.

Menurut Palinfo, pernyataan seperti itu harus disepakati melalui konsensus dan pada Rabu (24/7), AS mengatakan kepada para anggota dewannya, mereka tidak dapat mendukung teks sebelum draft pernyataan tiga paragraf yang direvisi diedarkan, tetapi AS kembali menolak teks tersebut.

Dalam hal ini, PBB menuntut Israel untuk menghentikan tindakan pembongkaran dan penyitaan rumah di Yerusalem dan Tepi Barat.

Berbicara kepada Dewan Keamanan PBB, Rosemary DiCarlo, kepala Departemen Politik dan Urusan Perdamaian PBB, mengatakan baru-baru ini melanggar peraturan internasional dan telah merusak mata pencaharian sekitar 300 penduduk lokal Palestina.

“Kebijakan Israel menghancurkan properti Palestina tidak sesuai dengan hukum humaniter internasional dan berkontribusi pada risiko pemindahan paksa yang dihadapi banyak warga Palestina di Tepi Barat,” tambah DiCarlo.

Sementara itu, Israel berdalih penghancuran bangunan dan apartemen pada Senin (22/7) adalah karena dibangun secara ilegal dan menimbulkan risiko keamanan bagi angkatan bersenjata Israel yang beroperasi di sepanjang tembok pemisah yang melintasi Tepi Barat. (T/Sj/R01)

Mi’raj News Agency (MINA)

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.