Washington, MINA – Surat kabar Jerusalem Post mengatakan pada Sabtu (14/10), Amerika Serikat telah meminta Israel untuk menunda serangan darat ke Gaza sampai “koridor kemanusiaan” dibuka.
Koordinator Komunikasi Strategis untuk Dewan Keamanan Nasional AS, John Kirby, mengumumkan setelah negaranya menjalin kontak dengan Mesir dan Israel untuk membuka koridor kemanusiaan di Jalur Gaza.
Israel belum jelas bagaimana menanggapi permintaan AS tersebut.
Juru bicara tentara pendudukan Israel, Avichay Adraee, memperbarui seruannya pada hari Sabtu, agar penduduk Gaza pergi ke selatan Jalur Gaza, dan mengancam bahwa “apa yang akan terjadi akan lebih besar.”
Baca Juga: Demonstran Pro-Palestina di Kanada Bakar Patung Netanyahu
Adraee sebelumnya telah mempublikasikan, melalui akunnya di platform X, peta Jalur Gaza dengan jalur keluar warga Palestina ke arah selatan. Seperti dilaporkan Shorouk News.
Washington mengatakan bahwa Israel tidak berkonsultasi dengannya sebelum mengeluarkan perintah untuk mengevakuasi lebih dari satu juta warga sipil di Gaza utara dari rumah mereka.
Sementara negara-negara dan organisasi internasional mengeluarkan peringatan akan adanya “bencana kemanusiaan.”
Pesawat pendudukan Israel terus melancarkan serangan di berbagai wilayah Jalur Gaza, yang mengakibatkan kehancuran besar-besaran properti sipil, banyak korban jiwa, dan ratusan ribu penduduk mengungsi.
Baca Juga: Kapal Wisata Mesir Tenggelam di Laut Merah, 17 Penumpang Hilang
Sejak Sabtu pekan lalu, Israel mengumumkan pengetatan blokade di Jalur Gaza, memutus aliran listrik dan bahan bakar, serta mencegah masuknya makanan, bahan bakar, dan bantuan ke dalamnya.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres, meminta Israel untuk menghormati hukum humaniter internasional dan mengizinkan organisasi internasional untuk menyalurkanb kebutuhan bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza. (T/RS2/P2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Dokter Palestina Kumpulkan Dana untuk Pendidikan Kedokteran di Gaza