Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

AS: QATAR BERPERAN DALAM PERTUKARAN TAHANAN

kurnia - Rabu, 4 Juni 2014 - 09:05 WIB

Rabu, 4 Juni 2014 - 09:05 WIB

704 Views ㅤ

Photo : Middle East Monitor (MEMO) Juru bicara Departemen Luar Negeri AS Jennifer Psaki

Washington, 6 Sya’ban 1435/3 Juni 2014 (MINA) – Amerika Serikat (AS) menyatakan bahwa pemerintah Qatar mempunyai peran penting dalam pembebasan Sersan Bowe Bergdahl dan lima  tawanan Taliban lainnya yang ditahan di penjara Guantanamo.

Juru bicara Departemen Luar Negeri AS Jennifer Psaki mengatakan dalam pengarahan,  Senin (2/6), Qatar mewakili AS dalam negosiasi dengan kelompok Taliban Afghanistan. Menurut dia, AS tidak memiliki kontak langsung dengan Taliban, demikian  dilaporkan oleh Pemantau Media Timteng (MEMO) yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Rabu.

Ditanya apakah kebijakan yang dilakukan melanggar UU Otorisasi Pertahanan Nasional yang mewajibkan pemerintah AS untuk memberitahu Kongres 30 hari sebelum pembebasan tahanan di Guantanamo,Psaki mengatakan, keputusan harus dilakukan secepat mungkin untuk menjamin pembebasan dan pengembalian warga negara Amerika dan anggota militer yang ditahan dalam pertempuran.

“Ada kekhawatiran tentang kesehatan dan keselematannya, dan kami mengambil langkah yang diperlukan untuk segera memulangkannya,” tuturnya.

Baca Juga: Demokrat Desak Mulai Kembali Program Relokasi Pengungsi Afghanistan di AS

Kesepakatan itu, menurut Psaki, termasuk melakukan perjalanan dan saling berbagi informasi rutin  tentang tahanan antara kedua pemerintah.

Dia menekankan, ada jaminan yang memadai bahwa kondisi pembebasan tidak akan menimbulkan ancaman bagi keamanan AS.

Para tahanan Taliban itu tidak dibebaskan secara langsung ke Afghanistan negara asal mereka, namun diserahkan kepada pihak berwenang di Qatar. Sesuai dengan persyaratan Taliban untuk pembebasan Bergdhal, yang dibebaskan dari Guantanamo tersebut adalah Mullah Mohammad Fazl, Mullah Norullah Noori, Mohammed Nabi, Mullah Khairullah Khairkhwa dan Mullah Abdul Haq Wasiq.

Semuanya adalah pejabat  tinggi pemerintahan Taliban yang digulingkan oleh Amerika Serikat pada tahun 2001. Fazl adalah wakil menteri pertahanan, sementara Noori adalah gubernur provinsi Balkh.

Baca Juga: Trump Klaim Mesir dan Yordania akan Patuhi Usulan Pembersihan Etnis Palestina

Seorang pejabat senior Gedung Putih mengatakan kepada Al Jazeera bahwa pemerintah AS tidak akan memindahkan tahanan dari Guantanamo “kecuali ancaman yang dapat mereka untuk AS dapat dikurangi.”ada

Dia mengklaim bahwa para tahanan Taliban akan “tunduk pada pembatasan terhadap gerakan dan kegiatan mereka”.

Kesepakatan itu disetujui melalui pembicaraan tidak langsung dengan komisi politik Taliban, kata pejabat it u.(T/P012/EO2)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: Tabrakan Pesawat American Airlines vs Helicopter UH-60 Black Hawk, Ini Reaksi Trump

 

 

 

Baca Juga: Google Maps Ubah Nama Teluk Meksiko Jadi Teluk Amerika

Rekomendasi untuk Anda

Internasional
Internasional
Indonesia
Palestina
Palestina
Indonesia
Palestina
Kolom
Indonesia