Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

As-Sa’di, Ulama Ahlussunnah Ternama

Bahron Ansori - Rabu, 6 Mei 2020 - 10:44 WIB

Rabu, 6 Mei 2020 - 10:44 WIB

67 Views

Oleh Bahron Ansori, jurnalis MINA

As-Sa’di atau As-Si’di (1889–1956 M) adalah seorang Ulama Ahlussunnah, Ahli Bahasa Arab, Ahli Fiqih dan Ahli Tafsir. Syaikh ini terkenal dengan kitab tafsir Al-Qur’an-nya yang ringan dan mudah bagi tingkat pemula, yaitu Taisir Karimirrahman fi Tafsiri Kalamil Mannan yang lebih dikenal sebagai Tafsir As-Sa’di.

Kehidupan dan Pendidikannya

Nama lengkapnya adalah Abu Abdillah Abdurrahman bin Naashir bin Abdullah bin Nashir As Sa’di dari Bani Tamim. Dilahirkan pada 12 Muharram 1307 H / 1886 M, di kota Unaizah, Qosim wilayah Najd, Kerajaan Saudi Arabia. Dia menjadi yatim piatu pada usia tujuh tahun. Dia, menghapalkan Al Qur’an dan menguasai ilmu qira’ah sebelum berusia sebelas tahun. Kemudian mendedikasikan umurnya untuk menuntut ilmu dari para ulama yang berada di kotanya dan kemudian mengajar hingga wafatnya karena sakit pada 24 Jumadits Tsani 1376 H / 1956 M.

Baca Juga: Nelson Mandela, Pejuang Kemanusiaan dan Pembela Palestina

Kedua orang tuanya sudah meninggal dunia saat usianya masih kecil, akan tetapi beliau memiliki kecerdasan yang luar biasa ditambah keinginannya yang sangat besar untuk menuntut ilmu. Mulai menghafal Al-Quran pada usia dini hingga diselesaikan dengan baik dan sempurna pada usia dua belas tahun. Kemudian setelah itu dia mulai menuntut ilmu dan berguru kepada sejumlah ulama yang datang ke negerinya. Ia benar-benar berjuang untuk mendapatkan ilmu pengetahuan sebanyak mungkin.

Pada usia 23tahun, ia mulai menggabungkan antara menuntut ilmu dan mengajar, mengambil manfaat dan memberi manfaat, begitulah seterusnya ia habiskan waktu dan seluruh kehidupannya. Banyak sekali orang yang menimba ilmu dan mengambil manfaat darinya.

Inilah Guru-Gurunya

Di antara guru-gurunya adalah :

Baca Juga: Kisah Muchdir, Rela tak Kuliah Demi Merintis Kampung Muhajirun

  1. Syekh Ibrahim bin Hamad bin Jasir, kepadanyalah beliau pertama kali membaca kitab.
  2. Syekh Saleh bin Utsman, Qadhi Unaizah. Darinya beliau mengambil Ushulul Fiqh, Fiqh, Tauhid, Tafsir dan bahasa Arab hingga wafatnya. Syekh Shaleh adalah seorang ulama yang sangat menguasai fiqh dan ushulnya, memiliki pemahaman yang sempurna tentang tauhid. Hal itu dikarenakan beliau berkonsentrasi pada kitab-kitab mu’tabarah (terpercaya) dan memberikan perhatian khusus pada karangan-karangan Ibnu Taimiyah dan Ibnul Qayim. Beliau juga memberikan perhatian yang tinggi terhadap tafsir dan cabang-cabang ilmunya. Syekh As-Sa’dy mengaji kepadanya hingga menguasai ilmunya dan jadilah beliau perpanjangan tangan dari syekhnya tersebut.

Kitab Karangannya

Ia banyak sekali menulis kitab. Di antara  karangan-karangannya berupa kitab tafsir adalah :

  1. Taisirul Karimil Mannan fi Tafsir Kalamil Rahman (Kemudahan dari Yang Maha Mulia lagi Maha Pemberi dalam Tafsir Kalam Ilahi), terdiri dari delapan juz.
  2. Taisirul Lathiifil Mannan fi Khulasati Tafsiril Quran (Kemudahan dari Yang Maha Halus dalam ringkasan tafsir Al-Quran).
  3. Qowa’idul Hassaan li Tafsiril Quran (Kaidah-kaidah yang bagus dalam tafsir Al-Quran).

Buku-buku lain selain itu yang juga dianjurkan untuk dibaca adalah :

  1. Al-Irsyad ilaa Ma’rifatil Ahkam (Petunjuk  untuk memahami hukum-hukum).
  2. Ar-Riyadh an-Nadhirah (Taman-taman yang bercahaya)
  3. Bahjatu Qulubil Abrar (Kegembiraan hati orang-orang yang bertaqwa)
  4. Manhajus Salikin wa Taudhihul Fiqh Fid Diin (Pedoman orang yang beribadah dan pejelasan fiqh dalam agama)
  5. Hukmu Syurb Ad-Dukhan wa Bai’uhu wa Syiro’uhu (Hukum mengisap rokok, menjual dan membelinya).
  6. Al-Fatawa As-Sa’diyah (Fatwa-fatwa Syekh Sa’dy).
  7. Beliau juga memiliki tiga kumpulan khutbah-khutbah yang bermanfaat.
  8. Al-Haqqul   Wadhih   Al-Mubin bi Syarhi Tauhidil Anbiyaa wal Mursalin (Kebenaran yang jelas dan nyata dalam penjelasan tentang tauhid para nabi dan rasul).
  9. Taudhihul Kaifiyah As-Syafiah (Penjelas yang cukup dan memuaskan).

Masih banyak lagi karangan beliau dalam bidang fiqh, tauhid, hadits, Ushul, kajian-kajian sosial dan fatwa-fatwa tentang berbagai hal.

Baca Juga: Bashar Assad Akhir Rezim Suriah yang Berkuasa Separuh Abad

Wafatnya

Beliau mengalami sakit keras dengan tiba-tiba yang mengisyaratkan akan dekatnya kematiannya. Maka pada malam Kamis tanggal 23 Jumadil Tsaniah tahun 1376 H, beliau berpulang ke rahmatullah di kota Unaizah. Meninggalkan kesedihan yang mendalam dalam jiwa orang-orang yang mengenalnya atau mendengar tentangnya atau yang berguru kepadanya. Semoga Allah merahmatinya dengan rahmat yang luas dan menjadikan ilmunya dan karangan-karangannya bermanfaat bagi kita. Amiin. (A/RS3/P1)

(dari berbagai sumber)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Nama-nama Perempuan Pejuang Palestina

Rekomendasi untuk Anda

Sosok
Indonesia
MINA Preneur
Sosok