Sana’a, MINA – Kementerian Kesehatan Yaman melaporkan, sembilan warga sipil tewas dan sembilan lainnya terluka akibat serangan udara AS yang menghantam permukiman di distrik Shuub, Sanaa, Sabtu (15/3).
Serangan tersebut terjadi setelah Presiden Amerika Serikat, Donald Trump mengumumkan operasi militer terhadap kelompok Houthi di Yaman. Anadolu melaporkan.
Trump menyatakan, tindakan ini diambil karena Houthi dianggap mengancam kepentingan Amerika di Laut Merah dan memiliki hubungan dengan Iran. Ia menegaskan bahwa militer AS akan menggunakan “kekuatan besar yang mematikan” hingga tujuan tercapai.
Saksi mata melaporkan tiga ledakan besar di Sanaa, disertai asap tebal dari area permukiman. Stasiun televisi Al-Masirah, yang berafiliasi dengan Houthi, menuduh AS dan Inggris terlibat dalam serangan tersebut.
Baca Juga: Ini Daftar 41 Negara yang Dilarang Masuk ke AS
Namun, hingga kini, belum ada pernyataan resmi dari pemerintah Inggris terkait tuduhan tersebut.
Kelompok Houthi, yang didukung oleh Iran, telah menguasai sebagian besar wilayah Yaman, termasuk Sanaa. Mereka sering melancarkan serangan drone dan rudal ke kapal-kapal yang melintas di Laut Merah dan Teluk Aden sebagai bentuk dukungan terhadap Palestina.
Tindakan ini mengganggu alur perdagangan global, mengingat sekitar 12 persen kapal dunia melewati Laut Merah.
Serangan terbaru ini menambah ketegangan di kawasan tersebut, dengan risiko eskalasi konflik yang lebih luas. []
Baca Juga: G7 Dukungan Dimulainya Kembali Akses Bantuan ke Gaza
Mi’raj News Agency (MINA)