AS Serukan Deeskalasi di Yerusalem Timur

Washington, MINA – menyerukan de-eskalasi setelah terjadi serangan Polisi di Yerusalem timur, dan memperingatkan agar pendudukan Israel tidak melakukan pengusiran yang mengancam keluarga sehingga ketegangan di sana melonjak.

“Amerika Serikat sangat prihatin ddengan konfrontasi yang sedang berlangsung di Yerusalem, yang dilaporkan mengakibatkan sejumlah orang terluka,” kata sebuah pernyataan dari Juru Bicara Departemen Luar Negeri Ned Price, demikian dikutip dari Alarabiya, Senin (10/5).

“Tidak ada alasan untuk melakukan kekerasan, tetapi pertumpahan darah seperti itu sangat mengganggu sekarang, seperti yang terjadi pada hari-hari terakhir Ramadhan,” ujarnya.

Dia mengatakan Washington meminta pejabat Israel dan Palestina untuk bertindak tegas agar mengurangi ketegangan dan menghentikan kekerasan.

Dia memperingatkan bahwa “penting” untuk menghindari langkah apa pun yang dapat memperburuk situasi – seperti “penggusuran di Yerusalem Timur, aktivitas pemukiman, pembongkaran rumah, dan tindakan terorisme.”

Pernyataan Departemen Luar Negeri sebelumnya mengatakan, Washington prihatin secara khusus tentang potensi penggusuran keluarga Palestina di lingkungan Silwan dan Sheikh Jarrah, dua wilayah di Yerusalem timur di mana ketegangan telah meningkat.

Tercatat bahwa beberapa keluarga Palestina yang menjadi sasaran penggusuran telah tinggal di rumah mereka selama beberapa generasi.

Komentar itu muncul ketika lebih dari 160 orang terluka setelah polisi anti huru hara Israel menembakkan peluru karet ke warga Palestina di kompleks masjid Al-Aqsa Yerusalem pada Jumat malam. (T/R6/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.