Washington, MINA – Amerika Serikat (AS) bersiap untuk mempermudah ekspor penjualan senjata ringan, termasuk senapan serbu dan amunisi, menurut pejabat senior AS.
Ajudan Administrasi Presiden Donald Trump sedang menyelesaikan sebuah rencana untuk mengalihkan pengawasan penjualan senjata api non-militer internasional dari Departemen Luar Negeri ke Departemen Perdagangan, pejabat mengatakan, seperti disebutkan Business Insider beberapa waktu lalu.
Menurut pejabat yang tidak bersedia disebut namanya, mengatakan bahwa peraturan baru tersebut akan mengurangi biaya birokrasi dan peraturan pemerintah, meningkatkan ekspor senjata ringan dan menciptakan lapangan kerja baru.
“Akan ada lebih banyak kesempatan untuk melakukan penjualan senjata, benar-benar bisa menghidupkan keran jika dilakukan dengan benar,” katanya.
Baca Juga: Puluhan Anggota Kongres AS Desak Biden Sanksi Dua Menteri Israel
Dorongan tersebut sesuai dengan dukungan Trump untuk lobi senjata yang disampaikannya pada kampanye pamilihan dengan agenda “Beli Produk Amerika”.
Namun para kritikus, termasuk beberapa pendukung pembuat undang-undang menyatakan kekhawatirnannya, pelonggaran peraturan ekspor senjata tersebut akan digunakan dalam penembakan massal, lebih mudah diakses oleh gerombolan kriminal, dan kelompok ‘militan’ yang selama ini hendak diperangi Trump sendiri.
Sejauh ini, pejabat berwenang belum membuat draft peraturan baru, yang dapat dikirim ke kantor anggaran Gedung Putih untuk ditinjau dalam beberapa hari, kata pejabat.
Perubahan yang dapat diimplementasikan tanpa persetujuan Kongres, akan diumumkan pada musim gugur ini, diikuti oleh periode komentar publik, dengan implementasi pada awal semester pertama tahun depan, kata pejabat tersebut.
Baca Juga: Tiba di Peru, Prabowo akan Hadiri KTT APEC
Pejabat Gedung Putih mengatakan, NSC sedang bekerja melalui proses interagasi dengan Departemen Luar Negeri dan Departemen Perdagangan untuk memastikan bahwa industri AS memiliki setiap keuntungan di pasar global. Sementara pada saat yang sama memastikan ekspor senjata yang bertanggung jawab.
Dalam beberapa tahun terakhir, Kanada, Australia, Thailand dan Arab Saudi telah menjadi salah satu negara tujuan utama untuk ekspor senjata non-militer AS, menurut data sensus.
Senapan serbu seperti Bushmaster akan menjadi senjata paling ampuh yang diharapkan lebih siap tersedia untuk ekspor komersial sesuai peraturan baru, sesuai dengan proposal. (T/RS2/R01)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Sebelum Bertemu Prabowo, Biden Lebih Dulu Jamu Presiden Israel