Washington, D.C, MINA – Wakil Presiden AS Mike Pence meminta Presiden baru Paraguay Mario Abdo Benitez untuk tetap menempatkan kedutaan negaranya d di Yerusalem, media internasional melaporkan.
Keputusan Paraguay untuk memindahkan kedutaan mereka ke Kota Suci dibuat oleh pendahulu Benitez, dengan dalih penempatan Kedubes di Al AQuds adalah bertentangan dengan hukum internasional, yang menganggap Al-Quds sebagai wilayah dari pendudukan Israel yang sejatinya kepunyaan Palestina.
Pada hari Rabu (5/9), Paraguay mengumumkan bahwa mereka akan memindahkan kedutaannya kembali ke Tel Aviv setelah sebelumnya dipindahkan ke Al-Quds menyusul keputusan Presiden Donald Trump untuk memindahkan kedutaan AS, demikian yang dikutip dari MEMO dikutip MINA, (9/9).
The New York Times menggambarkan langkah Paraguay sebagai “pukulan bagi upaya Israel terhadap klaim bahwa Al-Quds sebagai ibukotanya, yang tampaknya telah memperoleh beberapa daya tarik tahun ini ketika Amerika Serikat, diikuti oleh Guatemala dan Paraguay untuk memindahkan kedutaan di sana.”
Baca Juga: Kepada Sekjen PBB, Prabowo Sampaikan Komitmen Transisi Energi Terbarukan
Pence “sangat mendorong” Presiden Paraguay mempertahankan kedutaan negaranya di Al-Quds sebagai tanda hubungan bersejarah yang dipertahankan negara ini dengan Israel dan Amerika Serikat.”
Hanya beberapa jam setelah keputusan Benitez untuk memindahkan kedutaan kembali ke Tel Aviv diumumkan, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memerintahkan penutupan kedutaan negaranya di ibukota Paraguay.(T/ast/P1)
Mi’raj news agency (MINA)
Baca Juga: Presiden Brazil: Tak Ada Perdamaian di Dunia tanpa Perdamaian di Gaza