Washington, MINA – Militer Amerika Serikat menembak jatuh balon Cina yang diduga mata-mata di lepas pantai Carolina atas perintah Presiden Joe Biden.
Balon itu melintasi situs militer sensitif di Amerika Utara. Northwest Arkansas melaporkan, Ahad (5/2/2023).
“Saya mengatakan untuk menembak jatuh,” kata Biden kepada wartawan dalam perjalanannya ke Camp David. Camp David adalah tempat peristirahatan Presiden AS di luar Washington.
“Mereka berkata kepada saya, mari kita tunggu sampai tempat teraman untuk melakukannya,” ujar Biden.
Baca Juga: Erdogan Umumkan ‘Rekonsiliasi Bersejarah’ antara Somalia dan Ethiopia
Dia diberi tahu bahwa waktu terbaik untuk operasi tersebut adalah saat berada di atas air, kata pejabat AS.
Pejabat militer menetapkan bahwa menjatuhkannya di darat dari ketinggian 60.000 kaki akan menimbulkan risiko yang tidak semestinya bagi orang-orang di darat.
China menjawab bahwa pihaknya berhak untuk “mengambil tindakan lebih lanjut” dan mengkritik AS karena “reaksi berlebihan yang jelas dan pelanggaran serius terhadap praktik internasional.”
Dalam pernyataannya, Kementerian Luar Negeri China mengatakan “China akan dengan tegas menegakkan hak dan kepentingan sah perusahaan yang relevan, dan pada saat yang sama berhak untuk mengambil tindakan lebih lanjut sebagai tanggapan.”
Baca Juga: Trump: Rakyat Suriah Harus Atur Urusan Sendiri
Kehadiran balon di langit AS mendorong Menteri Luar Negeri Antony Blinken untuk tiba-tiba membatalkan perjalanan berisiko tinggi ke Beijing yang bertujuan meredakan ketegangan.
Bola putih raksasa itu terlihat pada Sabtu pagi di atas Carolina saat mendekati pantai Atlantik.
Sekitar pukul 13.39, sebuah jet tempur F-22 menembakkan misil ke balon, saat berada sekitar 6 mil laut lepas pantai dekat Myrtle Beach, S.C., kata pejabat pertahanan senior.
Kerumunan yang berbaris di pantai bersorak saat misil menghantam balon.
Baca Juga: Agresi Cepat dan Besar Israel di Suriah Saat Assad Digulingkan
Itu dengan cepat mengempis dan jatuh ke laut. (T/RS2/RI-1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Parlemen Brasil Keluarkan Laporan Dokumentasi Genosida di Gaza