Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

AS, Ukraina Mulai Berunding di Saudi Bahas Prospek Perdamaian dengan Rusia

Rudi Hendrik Editor : Widi Kusnadi - Selasa, 11 Maret 2025 - 23:54 WIB

Selasa, 11 Maret 2025 - 23:54 WIB

11 Views

Kepala Kantor Presiden Ukraina Andriy Yermak (Kanan) menghadiri pertemuan antara delegasi Ukraina dan AS di Jeddah, Arab Saudi, pada 11 Maret 2025, untuk membahas masalah terkait diakhirinya perang Rusia-Ukraina. (Foto: Anadolu)

Jeddah, MINA – Delegasi AS dan Ukraina memulai perundingan di Kota Jeddah, Arab Saudi, pada Selasa (11/3) untuk membahas prospek kemungkinan kesepakatan damai dengan Rusia.

Dilansir dari Anadolu, menurut saluran televisi Saudi Al Arabiya, Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio dan Menteri Luar Negeri Ukraina Andrii Sybiha menghadiri perundingan tersebut, di hadapan Menteri Luar Negeri Saudi Pangeran Faisal bin Farhan.

Ukraina diperkirakan akan mengusulkan rencana gencatan senjata sebagian dengan Rusia, yang bertujuan memulihkan dukungan dari Washington, kata Al Arabiya.

Perundingan di Jeddah tersebut bertujuan memperkuat hubungan AS-Ukraina setelah berpekan-pekan penuh ketegangan, termasuk cekcok di Gedung Putih bulan lalu antara Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy dan Presiden AS Donald Trump.

Baca Juga: Pasukan Yaman Serang Kapal Induk AS untuk Ketiga Kalinya

Pada Ahad (9/3), Trump mengatakan bahwa AS mengharapkan Ukraina untuk menunjukkan keinginan untuk mengejar perdamaian.

“Kami akan membuat banyak kemajuan,” tambahnya.

Pada keesokannya, Zelenskyy mengatakan di Telegram bahwa Ukraina selalu mencari perdamaian sejak awal perang, yang menunjukkan bahwa Rusia adalah satu-satunya alasan perang masih berlangsung.

Pada tanggal 24 Februari 2022, Rusia melancarkan serangan militer terhadap Ukraina. Moskow menuntut Kyiv meninggalkan upayanya untuk bergabung dengan aliansi militer Barat (NATO) sebagai syarat perdamaian, sebuah sikap yang dipandang Ukraina sebagai “campur tangan” terhadap kedaulatannya. []

Baca Juga: Ikuti AS, Jerman Deportasi Pengunjuk Rasa pro-Palestina

Mi’raj News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda