Wahington D.C, MINA – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump pasa Sabtu (10/5) mengumumkan bahwa India dan Pakistan telah sepakat untuk menghentikan semua aksi militer segera.
Media India ABP melaporkan, kesepakatan ini diumumkan setelah serangkaian pertemuan diplomatik yang melibatkan Wakil Presiden AS JD Vance dan Menteri Luar Negeri Marco Rubio dengan para pemimpin India dan Pakistan.
Gencatan senjata ini mulai berlaku pada pukul 17.00 waktu setempat, menandai berakhirnya eskalasi militer paling serius antara kedua negara sejak konflik Kargil pada 1999 silam.
Ketegangan terbaru dipicu oleh serangan teroris pada 22 April di Pahalgam, Kashmir, yang menewaskan 26 orang, termasuk 25 wisatawan.
Baca Juga: Menteri Pertahanan AS Batalkan Kunjungan ke Israel
India menuduh kelompok militan yang berbasis di Pakistan bertanggung jawab atas serangan tersebut, yang kemudian memicu serangan dari India terhadap sasaran militer di Pakistan.
Presiden Trump menyampaikan pengumuman ini melalui platform media sosialnya, Truth Social, dengan menyatakan, “Setelah malam panjang pembicaraan yang dimediasi oleh Amerika Serikat, saya dengan senang hati mengumumkan bahwa India dan Pakistan telah sepakat untuk gencatan senjata.
Meskipun gencatan senjata telah disepakati, beberapa isu penting masih belum terselesaikan. Perjanjian Indus Waters Treaty, yang sebelumnya ditangguhkan oleh India sebagai tanggapan atas serangan teroris, tetap dalam status tidak aktif. Selain itu, belum ada kesepakatan lebih lanjut mengenai langkah-langkah diplomatik atau mekanisme perdamaian jangka panjang. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Universitas Columbia Skors 65 Mahasiswa setelah Protes pro-Palestina