Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

HARAPAN MESIR PADA PROYEK TERUSAN SUEZ BARU

Rana Setiawan - Ahad, 30 Agustus 2015 - 07:34 WIB

Ahad, 30 Agustus 2015 - 07:34 WIB

1266 Views

Proyek "Terusan Suez Baru".(Foto: El-balad.com)
(Foto: Dok. MINA)

(Foto: Dok. MINA)

Oleh: Rana Setiawan, Wartawan Kantor Berita Islam Mi’raj (Mi’raj Islamic News Agency/MINA)

Kapal kontainer terbesar di dunia, CSCL CLOBE, berhasil melintasi Terusan Suez Baru, Selasa (25/8).  Ketua Otoritas Terusan Suez, Mohab Mamish, mengatakan kapal kontainer yang dapat memuat 193.000 ton barang, dalam 19 ribu kontainer ukuran standar 16 meter, melintas di jalur perairan baru itu sebagai bagian dari konvoi Jalur-Selatan.

Kapal raksasa tersebut mempunyai panjang 1.312 kaki, dengan lebar 192 kaki dan kedalaman 100 kaki, menjadikan lebih besar dari empat lapangan sepak bola.

Terusan Suez Baru yang dibuka secara resmi pada 6 Agustus 2015 lalu merupakan bagian dari rencana ambisius untuk mengembangkan daerah sekitarnya menjadi pusat industri dan komersial yang akan mencakup pembangunan pelabuhan dan menyediakan jasa pengiriman, yang disebut dengan Zona Terusan Suez.

Baca Juga: Amalan Sunnah pada Hari Jumat

Presiden Mesir Abdel Fatah Al-Sisi meluncurkan proyek  pada Agustus 2014, menunjuk Otoritas Terusan Suez sebagai pelaksananya dengan harapan akan meningkatkan perekonomian Mesir yang sakit akibat kekacauan politik beberapa tahun terakhir.

Pengelola Terusan Suez

Otoritas Terusan Suez SCA (Suez Canal Authority) merupakan Otoritas yang didirikan Mesir untuk menggantikan Perusahaan Terusan Suez (Suez Canal Company) yang telah mengawasi terusan sejak 1950. SCA didirikan pada 26 Juli 1956, dan memiliki semua otoritas yang diperlukan untuk menjalankan Terusan tanpa dibatasi oleh hukum dan sistem pemerintah.

SCA mendapatkan wewenang untuk mengelola, mengoperasikan, menggunakan, memelihara dan meningkatkan Terusan Suez. SCA bertanggung jawab atas peluncuran proyek New Suez Canal, dan bertanggung jawab atas proyek pembangunan Zona Terusan Suez yang lebih luas.

Baca Juga: [Hadits Arbain ke-8] Mengajak Kepada Kalimat Syahadat

Proyek ini tentunya menyoroti penentuan rakyat Mesir dalam membangun jalur perairan baru, terusan sepanjang 72 kilometer yang dibuat hanya dalam 12 bulan serta dampak terusan bagi Mesir dan dunia.

Jembatan Eropa-Asia

Mengarungi abad ke-20 dan ke-21, Mesir telah bertindak sebagai jembatan antara Eropa dan Asia. Terusan Suez -sumber penting dari perekonomian Mesir- memungkinkan kapal untuk melakukan perjalanan dari Eropa ke Asia melalui Semenanjung Sinai.

Sekitar 8% dari lalu lintas pengiriman dunia mengalir melalui Terusan Suez. Terusan sebagai koridor kunci pada perdagangan Timur/Barat itu mampu menampung kapal-kapal besar dengan muatan 240.000 ton terisi penuh.

Baca Juga: Tertib dan Terpimpin

Jalur perairan sepanjang 163 kilometer hanya menyediakan satu arah lalu lintas. Volume kontainer yang diangkut melalui Terusan Suez dari 2004-2014 telah tumbuh sekitar 70 persen dan ekspansi menegaskan komitmen terus menerus Otoritas Terusan Suez untuk mengakomodasi pertumbuhan perdagangan.

Sebuah jalur baru didirikan untuk menjalankan secara bersama dua arah dari Terusan Suez, salah satu rute perdagangan paling penting di dunia, sebagai bagian dari proyek “Terusan Suez Baru” Mesir.

Suez-Baru.jpg" alt="Proyek "Terusan Suez Baru".(Foto: El-balad.com)" width="478" height="282" /> Proyek “Terusan Suez Baru” Mesir memungkinkan lalu lintas dua arah dan melipatgandakan kapasitas kapal harian.(Foto: El-balad.com)

Megaproyek Terusan Suez Baru

Megaproyek Terusan Suez Baru pertama kali diumumkan Presiden Mesir Abdel Fattah El-Sisi saat menyampaikan pidatonya pada Sidang Majelis Umum PBB di New York 2014 lalu. Dalam pidatonya, ia mengumumkan sebuah proyek dengan potensi menjadi salah satu yang paling signifikan dalam sejarah Mesir dan Timur Tengah, dan salah satu yang akan berdampak pada seluruh dunia.

Baca Juga: [Hadits Arbain ke-7] Agama itu Nasihat

“Ini adalah hadiah Rakyat Mesir kepada dunia,” katanya saat pidato, mengacu pada pembangunan jalur air kedua di Terusan Suez; penggandaan salah satu bagian perdagangan paling penting di dunia.

Menghubungkan antara Laut Merah dan Laut Tengah. Dan yang lebih penting, satu-satunya pilar dari proyek pengembangan disiapkan untuk secara dramatis mengubah wajah sosial, politik, dan ekonomi Mesir: Zona Terusan Suez.

Terusan Suez Baru mempunyai kedalaman 24 meter dan panjang 72 km serta lebar 320 meter pada titik terlebarnya. Terusan Suez Baru itu diselesaikan dalam kurun waktu kurang dari satu tahun.

Menurut informasi dari keterangan pers SCA, secara normal proyek terusan itu direncanakan dapat selesai dalam waktu tiga tahun. Namun pada kenyataannya hanya dibutuhkan kurang dari satu tahun, terhitung sejak Agustus tahun lalu.

Baca Juga: Ada Apa dengan Terpilihnya Trump?

Lebih dari 43.000 pekerja ikut berkontribusi menggali dan membangun Terusan Suez Baru. Lebih dari 210 juta ton pasir pun berhasil digali dalam proyek Terusan Suez Baru ini. Proyek Terusan Suez Baru pun menelan biaya 8,5 miliar Dolar AS.

Sebagaimana diketahui, Mesir adalah negara pertama di dunia yang menggali terusan yang dibuat manusia.

Hal tersebut cukup mendapat acungan jempol dari dunia internasional. Karena selain pendeknya waktu penyelesaian proyek, juga dikarenakan manfaat yang akan dirasakan oleh seluruh warga dunia, di mana distribusi barang akan menjadi lebih singkat.

Terusan Suez Baru dapat memfasilitasi lalu lintas di dua arah dan dapat menampung kapal yang lebih besar. Hal ini juga bertujuan untuk mengurangi masa tunggu transit kapal.

Baca Juga: Pentingnya Memahami Fiqih Jual Beli dalam Berdagang

Rute baru yang berjalan bagian dari jalur sepanjang terusan yang ada yang menghubungkan Laut Merah dengan Laut Tengah.

Rute baru yang terlibat sepanjang 37 kilometer dari penggalian kering dan 35 kilometer dari ekspansi dan pendalaman kanal yang ada. Menjadikan panjang keseluruhan proyek tersebut sepanjang 72km.

Disebut-sebut sebagai “proyek nasional,” biaya seluruhnya ditanggung oleh Mesir. Pihak berwenang berhasil mengumpulkan 90 miliar Dolar AS dengan menjual saham dalam proyek kepada investor dalam negeri. Rekening bank juga dibentuk untuk mengumpulkan sumbangan dari Rakyat Mesir.

Para pengamat ekonomi menyatakan perluasan Terusan Suez adalah usaha yang dipertanyakan pada saat pemerintah sedang berjuang untuk menyediakan layanan yang memadai bagi rakyatnya. Bagi Pemerintah Mesir, Terusan Suez merupakan sumber pendapatan yang signifikan.

Baca Juga: Selesaikan Masalahmu dengan Sabar dan Shalat

Dengan dibukanya Terusan Suez Baru, waktu tunggu yang dibutuhkan kapal-kapal untuk melewati terusan ini menjadi lebih sedikit, dari sebelumnya 18 jam menjadi 11 jam.

Biasanya, total kapal yang melintas setiap harinya adalah 49 unit. Namun dengan selesainya proyek yang mempunyai dua jalur ini, ditargetkan dapat menambah lalu lalang kapal menjadi 97 unit, dengan target pendapatan 13,2 miliar Dolar AS hingga tahun 2023 nanti, dari sebelumnya hanya 5,3 miliar Dolar AS.

Kemajuan ini tentunya diharapkan dapat meningkatkan perekonomian Mesir hampir dua kali lipat pendapatan perdagangan di negara itu. Seluruh Zona Terusan Suez akhirnya akan dibangun menjadi sebuah lanskap ekonomi yang sepenuhnya dikembangkan, mendukung keterampilan yang dipimpin beberapa industri, menyediakan tambahan satu juta pekerjaan untuk Mesir.

Terusan Suez telah berada di jantung ekonomi Mesir selama lebih dari 150 tahun. Proyek untuk membangun jalur baru sepanjang 72 kilometer akan memungkinkan lalu lintas dua arah dan melipatgandakan kapasitas kapal harian.

Baca Juga: Dentuman Perang Memisahkan Sepasang Calon Pengantin

Perdagangan Masa Depan

Para Pengamat ekonomi mengatakan, sementara perdagangan tidak tumbuh secepat sebelumnya dan pertumbuhan perdagangan Asia-Eropa telah mengalami stagnasi, namun secara keseluruhan pertumbuhan dan volume perdagangan akan meningkat.

Sebuah prediksi terbaru dari IMF menunjukkan dalam dekade hingga 2016 tingkat pertumbuhan tahunan untuk perdagangan barang global rata-rata 3,4%.

Sementara itu, permintaan minyak, seperti bensin dan solar, mewakili sekitar seperlima dari total tonase barang yang melewati terusan pada tahun 2014, saat ini mengalami penurunan di seluruh Eropa dan Amerika Utara.

Baca Juga: Bela Masjid Al-Aqsa Sepanjang Masa

Dalam volume perdagangan Jalur Barat (yaitu dari Asia ke Eropa) saat ini tengah menurun. Ini adalah efek langsung dari ekonomi Rusia yang lemah serta persediaan ritel Eropa menipis. Bahkan Volume perdagangan menuju ke timur (yaitu dari Eropa ke Asia) telah menurun selama 6-12 bulan terakhir.

Suez-300x184.jpg" alt="Pesisir Terusan Suez di Kota Ismailia Mesir.(Foto: Egyptian Street)" width="512" height="316" /> Pesisir Terusan Suez di Kota Ismailia Mesir.(Foto: Egyptian Street)

Dukungan Publik

Terusan Suez Baru merupakan jantung dari sebuah visi untuk membangun sebuah kawasan industri yang sepenuhnya dikembangkan di sepanjang terusan yang dikenal sebagai Zona Terusan Suez. Zona tersebut diwujudkan dengan pendirian sebuah kawasan industri besar untuk berbagai sektor termasuk manufaktur, logistik, perbaikan kapal, dan banyak lagi. Dengan Terusan Suez diposisikan sebagai komponen penting dari perdagangan dunia, Zona Terusan Suez akan menyediakan akses bagi 1,6 miliar pelanggan di seluruh dunia.

Dukungan publik diperlukan untuk mewujudkan stabilitas politik namun tidak cukup. Sementara rakyat Mesir mendukung dan menerima aturan Sisi ini, banyak yang masih tidak nyaman dengan cara dia mengambil alih kekuasaan dalam menggulingkan pemerintahan yang sah dan terpilih secara demokratis.

Baca Juga: Cinta Dunia dan Takut Mati

Oleh karena itu, Sisi perlu melakukan lebih dari sekedar membangun terusan dan memenangi hati rakyat untuk mengarahkan ekonomi Mesir kembali pada jalurnya.

Sisi juga harus membuat langkah besar dalam menyediakan lingkungan yang aman dan aman untuk melakukan bisnis. Tidak hanya mencakup melawan ancaman terorisme, seperti yang ditimbulkan oleh kelompok yang memproklamirkan diri sebagai ISIS, tetapi juga melibatkan pembersihan Kairo dan membuatnya lebih layak huni dan rapi bagi orang asing.

Negara ini membutuhkan sedikit lebih banyak waktu untuk pulih dari kekacauan politik beberapa tahun terakhir. Dan tentunya, proyek itu akan menyediakan Mesir dengan peluang investasi dan lapangan kerja untuk tahun yang akan datang. (R05/P4)

 

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia
Palestina
Palestina
Palestina
Dunia Islam