Jakarta, 3 Jumadil Akhir 1438/2 Maret 2017 (MINA) – Ketua Umum Asosiasi Bank Syariah Indonesia Asbisindo Agus Sudiarto mengungkapkan pertumbuhan Bank Syariah di Indonesia terus menunjukkan ke arah positif dimana tahun 2016 bergabungnya Bank Aceh menjadi Bank Syariah menjadi spirit baru untuk terus memajukan industri syariah dan melepaskan “trap 5 persen”.
Sinergi antar Bank Syariah terus dilakukan untuk menggiatkan pergerakan perbankan syariah di Indonesia. “Kami menyadari bahwa sinergi antar Bank Syariah dibutuhkan untuk eksistensi Bank Syariah di Indonesia, untuk itulah BNI Syariah hadir dengan membawa inovasi-inovasi untuk memajukan industri syariah,” kata Agus dalam sambutan Aksi Donor Darah bertajuk “Share Blood Save Life” di Gedung BNI Pusat, Jakarta.
Pertumbuhan bisnis perbankan syariah terus bergerak kearah positif yakni terlihat dari peningkatan aset dari posisi Desember 2015 Rp 296,26 Triliun dan pada posisi Desember 2016 mencapai Rp 356,50 Triliun atau meningkat 20,33 persen.
Selain itu dari sisi pembiayaan mencapai Rp249,09 Triliun atau naik 16,40 persen dari tahun sebelumnya sebesar Rp213,99 Triliun, sedangkan dari perolehan dana pihak ketiga pada Desember 2016 mencapai Rp279,33 Triliun atau tumbuh 20,83 persen dari posisi Desember 2015 sebesar Rp231,17 Triliun.
Baca Juga: Hadiri Indonesia-Brazil Business Forum, Prabowo Bahas Kerjasama Ekonomi
Posisi laba Desember 2016 sebesar Rp2,09 Triliun, tumbuh 17,36 persen dari posisi Desember 2015 sebesar Rp1,78 Triliun.
Selain itu Direktur Utama BNI Syariah, Imam T Saptono menuturkan yakni hal ini sejalan dengan Hasanah Lifestyle BNI Syariah yang mengedepankan nilai-nilai Hasanah salah satunya memberikan manfaat bagi sesama.
“Alhamdulillah, akhir tahun 2016 market share BNI Syariah terhadap industri perbankan syariah berhasil di raih sebesar 7,94 persen dengan memberikan kontribusi laba sebesar 13,23 persen,” ujar Imam.
Dia juga mengatakan ini membawa BNI Syariah pada peringkat aset terbesar ke-3 di Industri Syariah. Selain aset, dana pihak ketiga dan pembiayaan juga menempati posisi ke-3 dengan NPF masih terjaga di bawah 3 persen dan dibawah rata-rata industri sebesar 4,42 persen.
Baca Juga: Rupiah Berpotensi Melemah Efek Konflik di Timur Tengah
Kinerja positif BNI Syariah tahun 2016 mengalami pertumbuhan positif dengan posisi laba sebesar Rp277,37 Miliar atau meningkat 21,38 persen dari Desember 2015 sebesar Rp228,52 Miliar. (L/R03/P1)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Komite Perlindungan Jurnalis Kutuk Israel atas Tebunuhnya Tiga Wartawan di Lebanon