Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

ASEAN Youth Interfaith Camp 2017

Nidiya Fitriyah - Ahad, 29 Oktober 2017 - 20:34 WIB

Ahad, 29 Oktober 2017 - 20:34 WIB

231 Views ㅤ

Wakil Menteri Luar Negeri RI, A.M Fachir. Foto: Kemlu RI

2017/10/WAMENLU-OK-300x225.jpg" alt="" width="300" height="225" /> Wakil Menteri Luar Negeri RI, A.M Fachir. Foto: Kemlu RI

Jombang, MINA – Wakil Menteri Luar Negeri  Abdurrahman Mohammad Fachir telah  membuka ASEAN Youth Interfaith Camp (AYIC) 2017 di Universitas Pesantren Tinggi Darul Ulum (Unipdu), Jombang, Jawa Timur, yang berlangsung 28-30/10.

AYIC 2017, diikuti 150  peserta dari 21 negara,  adalah satu dari rangkaian kegiatan  peringatan 50 (lima puluh) tahun Association of South East Asian Nations(ASEAN).  AYIC 2017 adalah kegiatan pemuda ASEAN pertama yang diadakan di pesantren. Demikian keterangan pers Kemlu RI yang dikutip MINA, Ahad (29/10).

“Sebagai santri, saya ingat betul bagaimana Pesantren mengajarkan saya menjadi seorang moderat, tentang toleransi, dan bagaimana menjalani hidup yang seimbang. bekerja keras untuk dunia tapi ingat juga untuk beramal untuk akhirat. Itulah kunci untuk mencapai ketentraman, resep untuk hidup tenang”, ujarnya.

AYIC 2017 merupakan kerja sama Direktorat Jenderal Kerja Sama ASEAN, Kementerian Luar Negeri dengan Pusat Studi ASEAN Unipdu Jombang.

Baca Juga: Fun Run Solidarity For Palestine Bukti Dukungan Indonesia kepada Palestina

Kementerian Luar Negeri bekerja sama dengan lembaga/institusi pendidikan di seluruh Indonesia untuk menyebarluaskan informasi/kegiatan ASEAN melalui pembentukan pusat studi ASEAN (PSA). Saat ini, telah terdapat 46 (empat puluh enam) pusat studi ASEAN di seluruh Indonesia.

Kegiatan AYIC 2017 mengusung tema “Tolerance in Diversity for ASEAN and World Harmony. Menurut Wamenlu, Tema AYIC 2017 berkaitan erat dengan semboyan Indonesia “Bhinekka Tunggal Ika” yang berhasil membingkai keberagaman di Indonesia menuju persatuan. Untuk itu, dialog antar agama berperan penting dalam menghadapi salah satu tantangan dunia yang terus berkembang seperti ancaman radikalisme dan terorisme.

AYIC 2017 bertujuan untuk mencegah intoleransi dan radikalisme; menyediakan akses informasi yang terkait dengan perbedaan praktik agama dan toleransi di ASEAN kepada para pemuda; dan memperkenalkan toleransi dalam keberagaman di Indonesia.

ASEAN Youth Interfaith Camp (AYIC) 2017 diikuti oleh 150 pemuda dari 21 negara meliputi, Indonesia, Kamboja, Brunei Darussalam, Laos, Malaysia, Filipina, Viet Nam, Thailand, Singapura, Jepang, Pakistan, Madagaskar, Lithuania, Maroko,  Mesir, Hongaria,  Amerika Serikat, Tanzania,  Korea Selatan, Libya, Belanda, dan Inggris.

Baca Juga: KNEKS Kolaborasi ToT Khatib Jumat se-Jawa Barat dengan Sejumlah Lembaga

Kepada pemuda, Wamenlu menyampaikan pentingnya peranan pemuda dalam menjaga perdamaian dunia khususnya kawasan ASEAN.

“Hanya melalui dialog-lah kita bisa saling mengerti. Dengan semangat inilah, Indonesia telah berinisiatif untuk memajukan dialog lintas-agama sebagai ciri khas diplomasi. Untuk itulah, saya ingin menggunakan kesempatan ini untuk mendorong Anda sekalian menjadi duta perdamaian dan toleransi.”(R/R04//P1)

Mi’raj News Agency (MINA) 

Baca Juga: [BEDAH BERITA MINA] ICC Perintahkan Tangkap Netanyahu dan Gallant, Akankah Terwujud?

Rekomendasi untuk Anda

Internasional
Eropa
Indonesia
Internasional