Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Asep Fathurahman: Israel Makin Lemah, Konflik Iran-Israel Mengubah Fokus Dunia

Widi Kusnadi Editor : Ali Farkhan Tsani - 43 detik yang lalu

43 detik yang lalu

0 Views

Mudzakarah bertajuk "Israel vs Iran: Ketika Serangan Membentuk Keberimbangan Regional" yang digelar di Pondok Pesantren Al-Fatah, Cileungsi, Bogor, Sabtu (21/6). (foto: MINA)

Bogor, MINA – Pengamat intelejen dan Politik Timur Tengah, Asep Fathurahman menyatakan bahwa perang antara Israel dan Iran menunjukkan tanda-tanda melemahnya Israel secara strategis.

Pernyataan itu disampaikan dalam Mudzakarah bertajuk “Israel vs Iran: Ketika Serangan Membentuk Keberimbangan Regional” yang diadakan di Pondok Pesantren Al-Fatah, Cileungsi, Bogor, Sabtu (21/6).

“Israel semakin terdesak dengan eskalasi perang ini. Iran dengan cerdas memanfaatkan momentum, merespons serangan Israel dengan kekuatan penuh sehingga memaksa dunia mengalihkan fokus perhatian,” ujar Asep dalam diskusi tersebut.

Ia menjelaskan bahwa meskipun Israel beralih dari Gaza untuk menyerang Iran, penderitaan rakyat Palestina, khususnya di Gaza, belum berakhir. Aksi brutal Israel terus berlangsung, termasuk serangan yang menargetkan warga sipil dan penggunaan ranjau mematikan berkedok bantuan kemanusiaan.

Baca Juga: Fenomena Artis Masuk Islam, Peran Platform Digital dalam Perjalanan Spiritual

“Warga Gaza setiap hari menjadi korban kebrutalan, bahkan ketika hanya mencoba mengambil bantuan. Rata-rata 50 hingga 70 orang tewas setiap hari akibat serangan drone Israel,” ungkap Asep.

Di sisi lain, Iran membuktikan dirinya bukan sekadar kekuatan regional biasa. Balasan rudal canggih Iran terhadap serangan Israel telah menghancurkan sejumlah infrastruktur penting di Israel, termasuk Pusat Komando Militer, Weizman Institute, serta gedung-gedung bertingkat di Tel Aviv.

Serangan itu, kata Asep, juga membuktikan kelemahan sistem pertahanan udara Iron Dome yang selama ini menjadi kebanggaan Israel.

“Warga Israel sekarang merasa tidak aman di tanah mereka sendiri. Ketakutan ini menunjukkan bahwa Israel menghadapi krisis internal yang semakin memburuk, baik dari sisi politik maupun sosial,” tambahnya.

Baca Juga: Masjid Al-Aqsha: Simbol Tauhid dan Perlawanan Umat

Asep juga menyoroti bahwa tindakan Israel di bawah pemerintahan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu lebih dipengaruhi oleh kepentingan politik domestik daripada strategi militer rasional.

“Netanyahu sedang berada dalam kondisi terpojok, baik di dalam maupun luar negeri. Perang ini hanya mempercepat keruntuhan pemerintahannya,” tegasnya.

Diskusi ini juga diisi dengan paparan mendalam dari narasumber lainnya, seperti Imaamul Muslimin Syeikh Yakhsyallah Mansur, MA; Dr. Aat Surya Safaat; dan Pakar Hukum Internasional UGM Fajri Matahati Muhammadin, S.H., LL.M., Ph.D.

Dengan meningkatnya eskalasi perang, Asep mengingatkan pentingnya umat Islam untuk tetap fokus mendukung perjuangan Palestina sebagai bentuk solidaritas terhadap keadilan dan kemanusiaan. []

Baca Juga: H-1 Tabligh Akbar Pusdai: Ribuan Muslim Siap Suarakan Solidaritas untuk Al-Aqsha

Mi’raj News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda