Jakarta, MINA – Salah satu asisten yang membantu Shin Tae-yong di staf kepelatihan timnas Indonesia, Dzenan Radoncic memutuskan untuk mengundurkan diri.
Langkah ini diambil Dzenan Radoncic karena harus kembali ke negara asalnya, Montenegro, untuk mendampingi dan merawat ibunya yang sedang sakit keras. Demikian keterangan tertulis, Rabu (5/10).
Radoncic yang juga seorang muslim itu meminta untuk sementara waktu ingin berada di samping ibunda tercintanya. Mengingat, dia telah lama meninggalkan ibunya karena berkelana saat menjadi pemain sepak bola dan kini asisten pelatih.
Shin Tae-yong selaku pelatih Timnas Indonesia tak berpikir lama. Dirinya menyetujui kepergian Radoncic. Namun dengan kondisi tersebut, praktis juru taktik asal Korea Selatan itu butuh sosok pengganti.
Baca Juga: Menag Bertolak ke Saudi Bahas Operasional Haji 1446 H
Saat ini, Shin Tae-yong pun membutuhkan sosok asisten pelatih baru. Namun, sejauh ini belum diputuskan. Direktur Teknik PSSI, Indra Sjafri, membebaskan sang pelatih untuk memilih sosok yang tepat.
“Radon saat ini sudah sampai di Montenegro. Siapa penggantinya itu terserah Shin Tae-yong,” ujar Indra Sjafri, dikutip dari laman resmi PSSI.
Indra Sjafri menambahkan Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan sudah mengetahui hal ini. Dia mengembalikan ke Shin Tae-yong untuk mencari pengganti yang sesuai dengan kebutuhan tim
Radoncic sudah membantu Shin Tae-yong dalam beberapa kejuaraan. Diantaranya adalah Kualifikasi Piala Asia U-20 2023, Kualifikasi Piala Asia 2023 dan Piala AFF U-19 2022.
Baca Juga: Polisi Amankan Uang Rp150 M dari Kasus Judol
Sebelumnya, Dzenan Radoncic ditunjuk Shin Tae-yong untuk menggantikan sejumlah nama asistennya yang mengundurkan diri, yakni Gong Oh-kyun, Kim Hae-woon, Lee Jae-hong, dan Kim Woo-jae.
Dzenan Radoncic merupakan mantan pesepak bola asal Montenegro yang sebelumnya berkarier sebagai penyerang saat masih aktif bermain. Ia dikenal sebagai sosok striker yang tangguh. Hal ini tak terlepas dari postur tubuh lelaki kelahiran 2 Agustus 1983 ini yang terhitung jangkung.
Lelaki yang memiliki dua kewarganegaraan, yakni Montenegro dan Kroasia, ini mengawali kiprahnya bersama klub FK Ginje. Kemudian, ia sempat pindah untuk bermain bersama Rudar Pljevlja.
Pada Juli 2003, Dzenan sempat berkarier di Liga Kroasia untuk memperkuat Partizan. Setelah itu, pemain yang punya kaki kiri mematikan ini memilih untuk meninggalkan Eropa.
Baca Juga: Polisi Tangkap Satu DPO Kasus Judol, Uang Rp5 M Diamankan
Dia memutuskan untuk singgah di Asia. Bahkan, selama bertahun-tahun, Dzenan mengepakkan sayapnya di sejumlah kompetisi di Benua Kuning.
Awalnya, Dzenan meniti karier di K League 1, alias kasta tertinggi Liga Korea Selatan, kemudian ia sempat bergeser ke Liga Jepang untuk bermain di sejumlah kasta, mulai dari J1 League hingga J2 League.
Selama berkarier di Negeri Ginseng, dia sudah membukukan total 48 gol dan 9 assist dari total 12 penampilannya. Sedangkan di J1 League, ia mengemas tujuh gol dan empat assist dari 32 laga.
Dari catatan yang dihimpun dari Transfermarkt, klub terakhir yang menjadi pelabuhan Dzenan Radoncic ialah Mornar Bar, klub asal Montenegro yang menutup kariernya sebagai pesepak bola pada 26 Januari 2016.
Baca Juga: Syubban Fatayat Masjid At-Taqwa Cibubur Gelar Program Youth Camp di Purwakarta
Bagi Shin Tae-yong, Dzenan Radoncic sebetulnya bukan sosok yang baru. Sebab, keduanya pernah bekerja sama ketika sama-sama berkarier bersama Seongnam pada 2009-2011.
Ketika itu, kolaborasi antara Shin Tae-yong dengan Dzenan Radoncic sukses menghasilkan gelar Liga Champions Asia 2010 dan Piala FA Korea 2011. (R/R11/R1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: UAR Beri Pelatihan Mitigasi Bencana di SDN Ragunan 05 Pagi Jaksel