Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

ATAP RUNTUH AKIBAT HUJAN, ENAM ORANG MENINGGAL DI PAKISTAN

Admin - Senin, 27 Juli 2015 - 16:11 WIB

Senin, 27 Juli 2015 - 16:11 WIB

406 Views ㅤ

Px21-027 LAHORE: Jul21 - People facing hardships due to rainwater lodged on the road during heavy rain in the provincial capital. ONLINE PHOTO by Malik Sajjad
Px21-027 <a href=

LAHORE: Jul21 - People facing hardships due to rainwater lodged on the road during heavy rain in the provincial capital. ONLINE PHOTO by Malik Sajjad" width="474" height="371" /> Px21-027
LAHORE: Jul21 – People facing hardships due to rainwater lodged on the road during heavy rain in the provincial capital.
ONLINE PHOTO by Malik Sajjad

Lahore, Pakistan, 11 Syawwal 1436H /27 Juli 2015 (MINA) – Sedikitnya enam orang meninggal, termasuk tiga di antaranya  anak-anak, dan tujuh lainnya luka-luka dalam insiden atap runtuh akibat hujan lebat di sejumlah kota Pakistan, Senin (27/7).

Dua orang anak kecil di Gujjar Pura, Lahore, misalnya. Mereka terluka, satu tidak dapat diselamatkan, akibat tertimpa dan tertimbun serpihan atap rumah yang runtuh diguyur hujan. Insiden serupa juga terjadi di Jaranwala. Sedikitnya lima orang luka-luka di sana.

Sementara itu, dua orang lainnya meninggal di Gujranwala. Seorang ayah beserta anak laki-lakinya juga meninggal akibat tegangan listrik di Kamoki. Selain itu, seorang perempuan meninggal setelah halilintar menyambar rumahnya di Chachro.

Pemerintah lokal meminta warga untuk mengosongkan rumah rawan mengingat hujan diprediksi masih akan berlangsung dalam 24 jam ke depan. “Suhu minimum di Lahore hari ini mencapai 23 derajat Celsius,” bunyi pernyataan kantor klimatologi Pakistan seperti dilaporkan Pakistan Today, dikutip Mi’raj Islamic News Agency.

Baca Juga: Turkiye Konfirmasi Tolak Akses Wilayah Udara untuk Presiden Israel

Pakistan Terancam Banjir

Guyuran hujan deras juga berpotensi menyebabkan banjir di sejumlah wilayah. Pemerintah prihatian dan mencoba mengambil langkah pencegahan. Selain itu, mereka meminta petani di Balochistan Barat Daya untuk berhati-hati saat menyemprotkan pupuk berbahan kimia.

PESHAWAR: Officials of the rescue and other relief organization are taking part in relief activities by taking out people inundated due to flood  in Bodani area.INP PHOTO

PESHAWAR: Officials of the rescue and other relief organization are taking part in relief activities by taking out people inundated due to flood in Bodani area.INP PHOTO

Dalam peristiwa banjir dan longsor terkini, sedikitnya 53 orang meninggal di seluruh Pakistan. Otoritas Manajemen Bencana Nasional (NDMA) Pakistan menyatakan 772 rumah rusak dan 250.000 orang terlantar.

“Kami masih bahu membahu memulihkan kembali infrastruktur yang mengalami kerusakan,” ujar Kolonel Naeem Iqbal yang bertanggung jawab dalam bantuan bencana. “Sejauh ini, 300 tenda sudah kami sediakan bagi mereka yang terlantar,” tambahnya.

Baca Juga: Netanyahu Akan Tetap Serang Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata

Hujan deras di Pakistan dimulai sejak 15 Juli lalu hingga menyebabkan ratusan perkampungan terendam karena air sungai meluap. (T/P020/P2)

Mi’raj Islamic News Agency

Baca Juga: Kepada Sekjen PBB, Prabowo Sampaikan Komitmen Transisi Energi Terbarukan

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia
Indonesia
Indonesia
Dunia Islam