Atlet Wanita Olimpiade Afghanistan Pindah ke Australia

Sprinter Afghanistan Kimia Yousef (kedua dari kiri) kini relokasi di Australia. (Foto: Olympic Council of Asia)

Canberra, MINA – Atlet wanita pelari cepat Olimpiade, asal Afghanistan, Kimia Yousofi  tiba di Australia untuk pindah dan memulai kembali karirnya dari awal, karena penguasa Taliban di tanah airnya tak memungkinkannya menjadi atlet.

Lebih dari setahun lalu ia membawa bendera Afghanistan dalam upacara pembukaan Olimpiade Tokyo, dan bersaing di 100 meter, tapi kemudian  Taliban mendapatkan kembali kendali negaranya.

Dikutip dari The New Arab, Komite Olimpiade Australia pada hari Rabu (17/8) mengatakan, Yousofi dan peraih medali taekwondo Asian Games Ahmad Abasy, termasuk di antara dari lima keluarga Afghanistan yang terkait dengan Olimpiade yang baru saja tiba di Australia.

“Ini merupakan perjalanan bagi saya, tetapi saya sangat senang berada di sini,” kata Yousofi dalam sebuah pernyataan. “Saya pada dasarnya memulai hidup baru di sini.”

Yousofi, yang tiba bersama ibu dan salah satu dari tiga saudara laki-lakinya, bertujuan untuk bersaing di Olimpiade 2024 di Paris, apakah itu untuk Afghanistan atau untuk Tim Pengungsi Komite Olimpiade Internasional.

Yousofi tinggal di Iran ketika dia terpilih dalam seleksi untuk tim Afghanistan untuk bersaing di Olimpiade 2016 di Rio de Janeiro, di mana dia membawa bendera dalam upacara pembukaan. Dia mendapat kehormatan yang sama di Tokyo tahun lalu dan berharap mendapatkan kesempatan lain.

“Saya akan berlatih sangat keras dan akan menyenangkan pergi ke Paris,” katanya. “Saya pasti akan bersaing.”

Dia juga berterima kasih kepada orang-orang yang membantu keluarganya bermukim kembali dan mengatakan, dia masih mencari visa untuk dua saudara laki-lakinya.

Kelompok yang memiliki hubungan dengan Olimpiade itu bergabung dengan lebih dari 100 atlet Afghanistan lainnya, termasuk pemain sepak bola wanita dan pemain kriket, yang bermukim kembali di Australia tahun lalu, setelah Taliban mengambil alih kendali di tengah penarikan militer AS dari Kabul setelah perang 20 tahun.

Taliban pada Senin (15/8) menandai satu tahun sejak mereka merebut ibu kota Afghanistan.

Abasy yang telah berkompetisi secara internasional dan menjadi pelatih Taekwondo, mengatakan, gadis-gadis dan wanita di negaranya “ditolak haknya untuk berolahraga”.

“Ini adalah kehilangan besar bagi olahraga Afghanistan dan dunia,” kata Abasy. “Gadis-gadis Afghanistan memiliki bakat yang baik dalam olahraga dan telah membuat prestasi signifikan yang tidak boleh diabaikan.”

Menurutnya, gadis-gadis Afghanistan harus berpartisipasi aktif dalam kompetisi internasional.

“Saya akan memperjuangkan hak-hak mereka,” katanya.

Komite Olimpiade Australia bekerja sama dengan Departemen Dalam Negeri untuk memberikan visa dan penerbangan bagi keluarga Afghanistan, dengan sponsor untuk bantuan keuangan serta bantuan akomodasi dan pekerjaan. (T/RI-1/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Wartawan: Rudi Hendrik

Editor: Ismet Rauf

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.