Jakarta, MINA – Persaudaraan Jurnalis Muslim Indonesia (PJMI) melakukan kunjungan audiensi ke Bank Muamalat Indonesia di Muamalat Tower Jakarta, Senin (30/1).
Ketua PJMI Ismail Lutan, menyampaikan, kunjungan PJMI ke Bank Muamalat sebagai ajang silaturahmi untuk menjalin kerjasama dan saling mengenal di antara sesama institusi Islam.
“Jadi kita ingin mengenal lebih dekat. Dengan kedekatan itu rasa persaudaraan akan lebih kuat. Silaturahmi ini juga penting untuk membangun sinergitas dan kolaborasi,” tutur Ismail.
Dia berharap pertemuan tersebut juga sekaligus menjajaki kerja sama program strategis menyiarkan ekonomi syariah berbasis keumatan.
Baca Juga: Menag: Guru Adalah Obor Penyinar Kegelapan
Di dalam delegasi pengurus PJMI Pusat tersebut tampak Ketua Umum Ismail Lutan, Wakil Sekjen Rana Setiawan, Ketua Kominfo Aliyudin Sofyan, anggota Badan Penasehat Iwan Samariansyah dan anggota Kominfo Dodo Widodo.
Sementara manajemen Bank Muamalat yang menerima delegasi PJMI yakni Sekretaris Perusahaan Hayunaji, didampingi Head of Public & Media Relations Deddy Hasibuan, unit Public & Media Relations Abdul Rahman, dan Public Relations Specialist Mya Jamiyatun.
Menurut Ismail Lutan, selama ini, antara PJMI dan Bank Muamalat sudah saling berhubungan. Media yang tergabung di PJMI sering menyiarkan program dan kegiatan maupun rilis terbaru dari Bank Mumalat.
Dia mengatakan, pihaknya juga memaparkan beberapa program yang kini tengah dan akan dilakukan oleh PJMI. Diantaranya rencana pembangunan perumahan wartawan di daerah Maja, Banten, yang bekerjasama dengan pengembang PT Bintang Maja Lestari. Kemudian rencana pengukuhan pengurus yang disertai diskusi publik mengundang Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) Jusuf Kalla.
Baca Juga: AWG Gelar Dauroh Akbar Internasional Baitul Maqdis di Masjid Terbesar Lampung
Program lain yaitu pelatihan jurnalistik khusus untuk pengelola (pengurus) Masjid, yang bertajuk “Sejuta Masjid, Sejuta Jurnalis”. Kemudian di bulan Ramadhan akan menyelenggarakan ‘Ramadhan Dialogue Series’. Program ini sudah pernah dilaksanakan beberapa tahun lalu dan pada Ramadhan ini akan dihidupkan kembali.
Program yang tak kalah menariknya adalah Workshop Jurnalis Lingkungan, yang bekerjasama dengan Keduataan Amerika Serikat di Jakarta dan pegiat lingkungan Mat Peci.
“Di antara program-program tersebut kami tawarkan kepada Bank Muamalat untuk bekerja sama. Kalau tidak semua, barangkali satu program saja sudah cukup,” tutur Ismail Lutan.
Namun ditegaskan Ismail Lutan, ada atau tidak adanya kerjasama tersebut PJMI tetap akan mendukung Bank Muamalat. Utamanya dalam penyebaran informasi.
Baca Juga: Embassy Gathering Jadi Ajang Silaturahim Komunitas Diplomatik Indonesia
“Karena BMI adalah kebanggan umat Islam dan harus kuat. Sehingga umat Islam dapat tumbuh besar dari segi ekonomi dengan sitem perbankannya sendiri,” pungkasnya.
Sekretaris Perusahaan Bank Muamalat Hayunaji menyambut baik dan mengapresiasi kedatangan pengurus PJMI pusat. “Jadi, kami menyambut baik siapa saja yang ingin berkerjasama dengan Bank Muamalat,” ujarnya.
Dia menyampaikan, Bank Muamalat Indonesia sedang fokus membenahi manajemen setelah mendapatkan investor baru, yakni dari Badan Pengelola Kkeuangan Haji (BPKH). Untuk itu kegiatan yang sifatnya kerjasama program dengan pihak lain belum begitu maksimal dilakukan.
“Kita sedang berbenah ke dalam. Makanya ekspansi, kerjasama promosi maupun kerjasama program dengan pihak ketiga, belum optimal dilakukan,” tutur Hayunaji, didampingi Head of Public & Media Relations Bank Deddy Hasibuan dan sejumlah staf.
Baca Juga: Prabowo Klaim Raih Komitmen Investasi $8,5 Miliar dari Inggris
Tahun lalu BPKH menyuntik dana sebesar Rp. 3 triliun untuk menggairahkan kembali bank syariah pertama di Indonesia, yang sebelumnya sempat agak lesu ini. BPKH kemudian menjadi pemegang saham mayoritas (sekitar 82,7 persen).
PT Bank Muamalat Indonesia Tbk merupakan pionir perbankan syariah di Indonesia, didirikan pada 1 November 1991 yang digagas oleh MUI, ICMI, serta beberapa pengusaha muslim yang kemudian mendapat dukungan dari Pemerintah Indonesia.
Sejak beroperasi pada 1 Mei 1992, perseroan terus berinovasi dengan menghasilkan program dan layanan unggulan. Kartu Shar-E Gold Debit Bank Muamalat menjadi kartu chip bank syariah pertama di Indonesia yang dapat digunakan untuk bertransaksi bebas biaya, pada jutaan merchant di seluruh dunia.
Bank Muamalat juga meluncurkan kampanye #AyoHijrah yang mengajak masyarakat hidup berkah dengan menggunakan layanan keuangan yang sesuai dengan syariat.
Baca Juga: Fun Run Solidarity For Palestine Bukti Dukungan Indonesia kepada Palestina
Per 15 dan 16 November 2021 Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) resmi menjadi Pemegang Saham Pengendali (PSP) Bank Muamalat setelah menerima hibah saham dari Islamic Development Bank (IsDB) dan SEDCO Group.
engan demikian, total kepemilikan saham BPKH di Bank Muamalat menjadi 82,7%. Selain BPKH saham Bank Muamalat juga dimiliki oleh IsDB sebesar 2% dan pemegang saham lainnya dengan porsi sebesar 15,3%.(L/R1/P2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: KNEKS Kolaborasi ToT Khatib Jumat se-Jawa Barat dengan Sejumlah Lembaga