Washington, MINA – Amerika Serikat (AS) rencanakan pengurangan pasukannya di Afghanistan menjadi 2.500 pasukan pada awal 2021 mendatang.
Hal tersebut diungkapkan penasihat keamanan nasional AS, Robert O’Brien dalam sambutan publik di University of Nevada, Las Vegas, Rabu (7/10).
“Ketika Presiden Trump pertama kali menjabat, ada lebih dari 10.000 tentara Amerika di Afghanistan. Saat ini ada di bawah 5.000 dan akan menjadi 2.500 pada awal tahun depan,” katanya seperti dikutip Anadolu Agency.
O’Brien menyampaikan pengumuman itu sejalan dengan keinginan Presiden Donald Trump untuk mengeluarkan militer AS dari negara yang dilanda perang tersebut.
Baca Juga: DK PBB Berikan Suara untuk Rancangan Resolusi Gencatan Genjata Gaza
Dialog penting antara para pemimpin Afghanistan dan Taliban dimulai di Doha, Qatar, pada September, menyusul kesepakatan AS-Taliban yang dicapai pada Februari untuk menghentikan serangan ofensif terhadap pasukan masing-masing untuk memberikan ruang bagi perundingan.
Dialog itu bertujuan untuk mengamankan penarikan pasukan Amerika dari negara itu, dan mengakhiri konflik.
David Helvey, wakil asisten sekretaris Pentagon untuk Urusan Keamanan Indo-Pasifik, mengatakan kepada anggota parlemen pada 22 September, AS telah mengurangi kekuatannya pasukannya di Afghanistan menjadi 8.600 tentara dan menyerahkan lima pangkalan kepada pasukan Afghanistan.
“Kami telah lama menyatakan bahwa kehadiran pasukan kami di Afghanistan didasarkan pada kondisi,” ujar Helvey.
Baca Juga: Kepada Sekjen PBB, Prabowo Sampaikan Komitmen Transisi Energi Terbarukan
Helvey mencatat bahwa pada Agustus Trump memutuskan untuk menurunkan jumlah pasukan AS menjadi antara 4.000-5.000 pada akhir November.
“AS bersiap untuk menarik semua pasukan pada Mei 2021 jika kondisinya memungkinkan,” katanya. (T/B04/R1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Puluhan Anggota Kongres AS Desak Biden Sanksi Dua Menteri Israel