Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

AWG Gelar Webinar Perjuangan Nelayan Gaza di Tengah Blokade Israel

sri astuti - Sabtu, 4 Februari 2023 - 03:42 WIB

Sabtu, 4 Februari 2023 - 03:42 WIB

19 Views

Nelayan Palestina (foto: tangkap layar/istimewa)

Jakarta, MINA – Aqsa Working Grop (AWG) menggelar webinar dengan tema “Antara Hidup dan Mati di Laut Gaza”, Jumat (3/2),  untuk mengetahu perjuangan para nelayan di tengah blokade Israel, yang juga menghadirkan seorang nelayan Gaza.

Ketua Presidium AWG Nur Ikhwan Abadi dalam sambutannya mengatakan, Nelayan Gaza bertaruh nyawa saat mereka mencari ikan di laut karena blokade oleh Israel tidak hanya terjadi di darat tapi juga lewat udara dan laut.

Ia mengatakan, saat ini nelayan Gaza hanya boleh melaut 3-6 mil saja. Selain itu mereka tidak mendapatkan izin karena di batas 6 mil tentara Israel senantiasa berkeliling menjaga agar para nelayan tidak melewati batas. Bahkan terkadang sampai 3 mil laut saja mereka sudah dihalangi Israel sehingga tidak mendapatkan hasil yang diinginkan.

“Para nelayan juga harus bertaruh nyawa karena tidak jarang tentara Israel menembaki kemudian merampas hasil tangkapan dan menyandra kapal mereka. sudah banyak nelayan Gaza yang syahid,” tambahnya.

Baca Juga: Netanyahu Tolak Negara Palestina Meski Demi Normalisasi dengan Saudi

Nur Ikhwan mengatakan, hal ini perlu diangkat karena merupakan pelanggaran terhadap HAM untuk mendapatkan kehidupan. Ketika tempat mereka diblokade dari darat laut dan udara, hak para nelayan ini untuk mengambil kehidupan mereka di laut secara bebas tidak didapati.

“Mudah-mudahan ini jadi perenungan  kita tentang bagaimana kehidupan saudara-saudara kita di Gaza bahkan melaut saja tidak bisa,” tuturnya.

Selanjutnya Ketua AWG Biro Gaza Bilal Anbar menampilkan video yang menujukkan kondisi para nelayan dan pantai di Garza. Vidio itu memperlihatkan beberapa perahu nelayan yang baru besandar mengangkat nelayan lainya yang terluka.

Vidio itu juga memperlihatkan Laut Gaza dengan beberapa jenis ikan dan terumbu karang yang indah.

Baca Juga: Komisioner Uni Eropa: Bantuan untuk Gaza Tidak Boleh Dipolitisasi

Sementara itu Juru Bicara Persatuan Nelayan Jalur Gaza Nizar Ayash mengungkapkan 16 tahun setelah blokade banyak nelayan yang terpaksa berhenti, karena kurangnya hasil dan tentu juga banyaknya peraturan yang dihadapi.

Produksi ikan di Gaza sangat sedikit dibandingkan dengan jumlah masyarakat Gaza yang sangat banyak.

“Seringkali nelayan Gaza yang berlayar pulang dalam keadaan sakit, luka-luka, hingga tertangkap, ada yang tidak kembali lagi dan inilah realita yang harus mereka hadapi,” ujarnya.

Terbatasnya solar dan bensin untuk bahan bakar dan listrik yang hanya beberapa jam saja serta tercemarnya air laut juga menjadi tantangan mereka.

Baca Juga: Dubes AS untuk Israel Sebut Kekerasan Pemukim Ilegal di Tepi Barat sebagai ‘Terorisme’

Terakhir ia mengucapakan terimakasih kepada AWG dan Indonesia, berharap semoga bangsa Indonesia dapat mendukung di segala bidang. (T/R7/P1)

 

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Barat Kirim Pesawat Senjata ke-1.000 untuk Israel Sejak Genosida di Gaza

Rekomendasi untuk Anda

Internasional
Palestina
Eropa
Amerika
Palestina